Lihat ke Halaman Asli

Modelingnya Masyarakat Jawa

Diperbarui: 8 Desember 2020   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Istilah modelling berarti adanya suatu proses peneladanan, peniruan terhadap subyek atau model oleh individu atau kelompok. Mengacu pada teori psikologi belajar sosial, istilah modelling dikembangkan oleh Albert

Bandura yang menyebutkan bahwa manusia adalah makhluk pembelajar sosial. Bandura menyatakan "manusia adalah menghayati keadaan orang lain, dapat menggunakan symbol-simbol dan dapat mengatur dirinya sendiri"(Sukmadinata, 2005: 157). Perilaku manusia tidak terlepas dari hasil

belajarnya terhadap lingkungan, hasil pengamatannya terhadap lingkungan.

Artinya mesti ada sosok yang menjadi model, percontohan setiap individu

sehingga terbentuklah perilaku tertentu, apakah berupa tingkah laku, cara

berpikir, sikap, ataupun tutur kata dan berbagai performance lainnya.

Secara teoritis, modelling terjadi melalui empat tahapan (Alwisol,

2004: 366). Pertama, adanya perhatian dari subyek terhadap subyek lain

(attention).Perhatian itu terjadi karena adanya sesuatu hal yang menarik

perhatian dalam pandangan seseorang terhadap subyek yang menjadi

perhatiannya, apakah itu tingkah laku, tutur kata, penampilan, ataukah perilaku lainnya yang secara subyektif memang menjadi obyek perhatianseseorang.Kedua, hasil dari atensi adalah retensi, yakni proses menyimpanhasil pengamatan atau pengendapan dari apa yang menjadi perhatian seseorang. Hasil pengamatan itu kelak akan muncul dalam tahapan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline