Suatu hari Sang Presiden mengunjungi pasar. Dilihatnya ada pedagang asing sedang menjual baju perang. Sang Presiden menyadari bahwa itu adalah baju perangnya yang hilang. Dia pun mengklaimnya tetapi ditolak oleh si pedagang. Sang Presiden akhirnya membawa masalah ini kepada hakim negara. Pedagang asing itu berpikir bahwa dia bakalan dikalahkan karena hakim itu pasti akan memenangkan pejabat yang telah mengangkatnya.
Persidangan pun dimulai. Mula-mula, Sang Presiden mengajukan anak dan pembantunya sebagai saksi. Pak Hakim menolak kesaksian anaknya karena menurutnya seorang anak tidak diperbolehkan bersaksi untuk ayahnya.
Selanjutnya Sang Presiden menuntut bahwa baju perang itu adalah miliknya. Klaim itu ditolak si Pedagang dengan menyatakan bahwa baju perang itu memang miliknya. Pak Hakim meminta bukti lanjutan dari Sang Presiden. Akan tetapi Sang Presiden tidak dapat menunjukkan bukti yang menguatkan sehingga akhirnya Pak Hakim pun menolak klaim itu dan menyatakan bahwa Si Pedagang asing itu adalah pemilik baju perang itu.
Si Pedagang asing yang menyaksikan fenomena ini keheranan: bagaimana mungkin Sang Presiden yang mengangkat Pak Hakim itu dan Pak Hakim itu akhirnya mengalahkannya? Pada akhirnya dia menyadari kebenaran keyakinan Sang Presiden dan juga mengakui bahwa dia memang telah mengambil baju perang yang terjatuh dari unta Sang Presiden saat terjadi peperangan.
Hhmm...kira-kira cerita ini hanya khayalan semata atau memang pernah terjadi ya?
Apa mungkin Sang Presiden dikalahkan oleh Si Pedagang yang berasal dari kelompok lain? Lagian,opo yo tumon, seorang Penguasa mau benar-benar blusukan ke pasar dan berbelanja sendiri? Kemana aja para pegawainya? Apa mungkin Pak Hakim-walaupun dikatakan independent-berani mengalahkan Pak Presiden?
Kitab al-Kanz al-'Ummal memaparkan bahwa Sang Presiden itu ialah Khalifah Ali bin Abi Thalib !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H