Lihat ke Halaman Asli

Dinda Vania Fidela Aritonang

Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia

Smart House, Rumah Pengembang Pendidikan di Masyarakat

Diperbarui: 17 Desember 2021   19:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Katanya tidak sekaloh pun bisa cerdas dan cakap?

Bukan, bukan, maksudnya bukan tidak sekolah. Tetapi kita bisa meningkatkan kualitas, kecapakan dan lainnya di luar sekolah juga.

Mungkin rekan sekalian masih awam mengenai pendidikan selain sekolah, tapi benar adanya bahwa pendidikan dapat dilakukan diluar sekolah atau pendidikan formal, yaitu pendidikan non-formal dan pendidikan informal. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang, sementara pendidikan informal adalah jalur pendidikan yang dianyam melalui keluarga dan masyarakat (UURI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional).

Pendidikan nonformal sendiri memiliki banyak macam, seperti PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), Rumah Pintar, bahkan BimBel (Bimbingan Belajar).

Dan kita akan mendalami Rumah Pintar. Rumah Pintar disini bukan rumah pintar atau smart house dengan teknologi canggih atau trend-nya eco house ya, tapi Rumah Pintar dalam teritorial pendidikan. Rumah Pintar sebenarnya mirip seperti PKBM , Rumah Pintar juga dikenal dengan "Rumah Pendidikan".

Rumah Pintar adalah rumah pendidikan untuk masyarakat yang memiliki berbagai fungsi bagi masyarakat baik untuk anak-anak, dewasa, maupun lansia. Rumah Pintar merupakan tempat bagi masyarakat untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan potensi yang dimilikinya dengan berbagai fasilitas yang tersedia. Di Rumah Pintar, paling tidak ada 5 sentra yang masing-masing sentra memiliki fungsi yang berbeda, yaitu sentra membaca atau perpustakaan, sentra komputer dan internet, sentra bermain untuk anak-anak, sentra kriya, serta sentra audio visual.

Rumah Pintar sendiri berdiri karena adanya kebutuhan dan pola belajar masyarakat yang beragam dan khas, sehingga memerlukan penyokong daripada pendidikan formal dengan tujuan pembentukan kapasitas fisik, intelektual, serta memiliki kesadaran dan kemampuan untuk berperan dalam pembangunan.

Rumah Pintar memiliki visi dan misi, visinya ialah terwujudnya tatanan kehidupan dan penghidupan masyarakat serta bangsa Indonesia yang cerdas, sehat dan sejahtera yang mengartikan harapan untuk bisa menghasilkan manfaat nyata bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat luas. Dan misinya antara lain membantu meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat, membantu menciptakan lingkungan yang hijau dan bersih, menumbuhkan kreativitas dalam seni dan budaya masyarakat, serta meningkatkan rasa nasionalisme.

Karena Rumah Pintar adalah pendidikan non-formal yang berarti pendidikan luas terbatas, jadi walaupun lebih fleksibel dari lembaga sekolah tapi tetap memiliki batasan seperti adanya struktur atau bagan lembaga, sarana dan prasarana penunjang, jam operasional, serta program yang berjalan.

Salah satu Rumah Pintar yang sukses dan eksis adalah Rumah Pintar Cakra Cendikia I di Gor Kartika, Cilodong, Kec. Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat. Rumah Pintar ini sudah sangat lengkap,terintegrasi, dan memberikan dampak nyata dalam tatanan diwilayahnya.

Jadi segala jalur pendidikan layak untuk dirasakan oleh semua tingkat masyarakat. Sekolah memang tempat untuk belajar, tapi sekolah bukan satu-satunya tempat untuk belajar. Dimana saja, kapan saja bukan masalah yang penting adalah keinginan terus belajar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline