Pendahuluan
SDG's (Sustainable Development Goals) telah lama diresmikan sebagai kesepakatan pembangunan global oleh PBB. Adapun diadakannya rencana aksi global tersebut yakni guna mengakhiri berbagai kemiskinan yang ada di dunia, termasuk di dalamnya mengurangi kesenjangan dan menjaga lingkungan. Dalam hal ini, SDG's berisi 169 target dan 17 tujuan yang diinginkan dapat tercapai pada tahun 2030 nanti. Sustainable Development atau yang dapat disebut sebagai pembangunan berkelanjutan tersebut merupakan pembangunan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup di seluruh dunia, baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang. Adapun pembangunan berkelanjutan tersebut dilakukan tanpa adanya pengeksploitasian sumberdaya alam yang melebihi kapasitas bumi.
SDG's berlaku secara universal bagi negara-negara di seluruh dunia. Dalam hal ini, baik negara maju maupun negara berkembang memiliki kewajiban untuk dapat bersama-sama mencapai tujuan dan juga target dari agenda SDG's tersebut. Adapun salah satu tujuan dari adanya Sustainable Development Goals adalah No Poverty (Tanpa Kemiskinan) yang berarti bahwa SDG's bertujuan untuk melakukan pengentasan segala bentuk kemiskinan di semua tempat yang ada di dunia. Hal tersebut dikarenakan, adanya pertimbangan bahwa masalah kemiskinan masih menjadi problem utama di berbagai negara-negara yang ada di dunia. Dengan demikian, pengentasan kemiskinan dan kelaparan menjadi agenda utama pada SDG's tahun 2030.
Kemiskinan merupakan suatu kondisi ketidakmampuan secara finansial atau ekonomi dalam memenuhi standar hidup masyarakat di suatu wilayah. Kondisi tersebut ditandai dengan adanya standar pendapatan, kesehatan, dan pendidikan yang rendah. Masalah kemiskinan tersebut termasuk ke dalam permasalahan yang kompleks dan multidimensional, sehingga menjadi prioritas utama dalam pembangunan berkelanjutan. Kemiskinan telah dipandang dengan perspektif yang berbeda-beda serta dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Dalam hal ini, salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengakhiri kemiskinan di seluruh dunia yakni dengan adanya pendidikan berkelanjutan.
Isi
Peranan pendidikan dalam hal pengentasan kemiskinan di seluruh dunia menjadi sangat penting, hal tersebut dikarenakan selama ini masih banyak kemerdekaan belajar yang dibatasi. Banyak dari orang-orang yang belum memilki kesempatan dalam hal mengembangkan potensi yang dimilikinya. Dengan adanya kebebasan belajar dan memperoleh pendidikan yang berkualitas baik, maka setiap orang akan memiliki bekal ilmu pengetahuan dan juga keterampilan yang dapat terasah sehingga dapat memiliki pekerjaan yang layak dan meningkatkan pendapatan. Dengan demikian, adanya pendidikan dapat memutus mata rantai kemiskinan dan kesenjangan yang ada di dunia, serta dapat menciptakan kesejahteraan hidup masyarakat.
Dalam hal ini, adanya pemerataan pendidikan di setiap sudut wilayah perlu dilakukan terutama bagi kelompok masyarakat menengah ke bawah yang selama ini tidak bisa merasakan bangku sekolah secara layak. Pemerintah perlu melakukan perluasan aksesibilitas pendidikan yang berfokus pada sekolah dasar. Hal tersebut diyakini sebagai dasar utama dalam mengurangi masalah kemiskinan. Selain itu, perlu adanya pendataan kemiskinan yang akurat agar tidak terjadi kesalahan di kemudian hari. Adapun adanya pengumpulan informasi mengenai profil kemiskinan yang akurat sangat diperlukan bagi pemerintah atau pengambil kebijakan untuk pengentasan masalah kemiskinan.
Salah satu bentuk pendidikan yang memiliki dampak signifikan terhadap pengentasan kemiskinan adalah Eduaction for Sustainable Development. ESD merupakan suatu gagasan yang berasal dari environtmental education dengan tujuan untuk memungkinkan setiap orang untuk dapat mengambil keputusan dan melakukan tidakan dalam hal untuk meningkatkan kualitas hidup. ESD juga memungkinkan setiap orang untuk dapat memperoleh berbagai ilmu pengetahuan, keterampilan, sikap dan juga nilai-nilai untuk masa depan yang akan datang secara berkelanjutan. Tujuan utama dari adanya Eduaction for Sustainable Development adalah membekali setiap orang agar lebih kompeten dan juga percaya diri terhadap seluruh potensi yang dimiliki. Hal tersebut dapat meningkatkan kualitas hidup yang berkualitas, bekerja secara produktif, kepedulian terhadap aspek sosial, dan adanya peluang terbebas dari adanya kemiskinan.
Kesimpulan
Dengan demikian, dengan membangun landasan pendidikan yang kuat dan kokoh dapat menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas, sehingga dapat menjadi salah satu hal dalam penanggulangan masalah kemiskinan. Hal tersebut dikarenakan pada dasarnya pendidikan dapat menjadi cara terkuat untuk dua pilar utama pengentasan kemiskinan, yaitu:
1) Pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan yang berpihak pada kelas menengah ke bawah