Lihat ke Halaman Asli

Pendampingan Pembuatan Kunyit Asam sebagai Produk Jamu Unggulan Desa Sempol

Diperbarui: 6 Juli 2019   02:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumen Pribadi

 

Sempol -- Kunyit merupakan salah satu produk pertanian unggulan dan jenis Tanaman Obat Keluarga (TOGA) yang mudah ditemukan di Desa Sempol, Kec. Prajekan, Kab. Bondowoso. Manfaat kunyit yang sangat banyak menjadi daya tarik mahasiswa Universitas Negeri Malang untuk membuat suatu kegiatan berbasis lingkungan, yakni "Sosialisasi dan Pendampingan Pembuatan Produk Berkhasiat dari Tanaman Obat Keluarga (TOGA)".

Tanaman obat keluarga (TOGA) merupakan tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Toga dapat ditanam untuk memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan tradisional yang dapat dibuat sendiri. Ukuran lahan Desa Sempol, Kec. Prajekan, Kab. Bondowoso yang sangat luas dapat dimanfaatkan sebagai tempat penanaman toga, sehingga pemanfaatannya juga mudah dilakukan.

Kegiatan sosialisasi dan pendampingan pengolahan produk diikuti oleh 17 orang yang merupakan anggota Program Keluarga Harapan (PKH). Pemberian materi sosialisasi pentingnya penanaman toga dilakukan oleh Bapak Saroni, S.P. selaku Koordinator Balai Penyuluhan Besuk dan Bapak Perta Bagus Legowo, S.P., M.Si selaku Penyuluh Pertanian Desa Sempol. Materi sosialisasi yang diberikan fokus pada produk kunyit dan pengolahannya.

Sumber: Dokumen Pribadi

Puncak kegiatan adalah proses pembuatan produk jamu kunyit asam yang dilakukan oleh ibu-ibu anggota PKH yang dipimpin oleh Ibu Munawiyah selaku Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) "Sumber Bunga". Pembuatan jamu dilakukan 1 jam. Produk jamu yang dihasilkan kemudian dinikmati bersama semua peserta sosialisasi.

Seluruh peserta kegiatan terlihat sangat antusias. Menurut Bapak Mohammat Hosen selaku Kepala Desa Sempol, Kec. Prajekan, Kab. Bondowoso, kegiatan sosialisasi dan pendampingan pembuatan produk toga ini sangat bermanfaat dan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas masyarakat desa untuk memenuhi kebutuhan jamu di dalam keluarga maupun untuk diperjualbelikan secara luas.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline