Lihat ke Halaman Asli

Adinda TiaraPermatasari

pelajar/mahasiswa

Manfaatkan Limbah Air Leri, Mahasiswa KKN UNDIP Ajak KWT di Desa Munengwarangan Membuat Pupuk Cair Ramah Lingkungan

Diperbarui: 18 Agustus 2024   17:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lampiran 1. Foto bersama ibu-ibu KWT Dusun Gumuk

Universitas Diponegoro, Kabupaten Magelang -- Universitas Diponegoro senantiasa menggencarkan komitmennya terhadap tridharma perguruan tinggi melalui aksi nyata. Salah satu gerakan yang dibuat oleh Universitas Diponegoro untuk mewujudkan komitmen tersebut yaitu dengan diselenggarakannya Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dikemas dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat.

KKN UNDIP secara rutin diadakan setiap tahun dengan melibatkan setiap mahasiswa yang mengambil program pendidikan S1 beserta dengan civitas akademika. Pelaksanaan KKN Tim II UNDIP 2023/2024 dilaksanakan pada 12 Juli -- 21 Agustus 2024. Penerjunan mahasiswa KKN sejumlah 7.254 mahasiswa dibagi ke dalam 11 kabupaten dan 1 kota di Jawa Tengah.

Desa Munengwarangan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang menjadi salah satu lokasi penempatan mahasiswa KKN Tim II UNDIP untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat. Desa Munengwarangan memiliki potensi yang tinggi di bidang pertanian, peternakan, dan pariwisata.

Salah satu mahasiswa KKN di Desa Munengwarangan bernama Adinda Tiara Permatasari dari program studi Agroekoteknologi, Universitas Diponegoro membuat program kerja terkait dengan bidang pertanian. Penyuluhan pembuatan pupuk organik cair dari air leri dan telur ayam menjadi salah satu pilihan program kerja untuk disosialisasikan kepada warga desa. Alasan dipilihnya program kerja tersebut yaitu karena pemahaman petani di Desa Munengwarangan terkait pertanian organik masih cukup minim serta limbah rumah tangga yang masih jarang diolah oleh warga setempat, tutur mahasiswa yang terdaftar di Fakultas Peternakan dan Pertanian tersebut.

Lampiran 2. Praktik pembuatan POC bersama ibu-ibu KWT

Pelaksanaan program kerja penyuluhan pembuatan pupuk organik cair (POC) dari air leri dan telur ayam dilaksanakan pada hari Rabu, 24 Juli 2024. Pendampingan pembuatan POC diwakilkan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) di Dusun Gumuk. Penyuluhan kepada ibu-ibu KWT diawali dengan pemaparan materi terkait pengertian POC serta manfaat serta keunggulannya pada tanaman. Sesi berikutnya dilanjutkan dengan tanya jawab bersama ibu-ibu KWT mengenai materi yang telah diberikan. Penyuluhan kemudian dilanjutkan dengan praktik pembuatan POC secara langsung di depan ibu-ibu KWT.

Sosialisasi dan pendampingan pembuatan POC diikuti oleh ibu-ibu KWT dengan antusiasme yang tinggi. Ibu-ibu KWT dengan aktif bertanya mengenai kegunaan, proses pembuatan, dan pengaplikasian POC pada tanaman.

Lampiran 3. Hasil praktik pembuatan POC

Lampiran 4. Botol berisi POC siap pakai (kiri) dan POC yang masih dalam proses fermentasi (kanan)

Hasil dari sosialisasi dan pendampingan pembuatan POC dari air leri dan telur ayam yang telah dilaksanakan bersama dengan ibu-ibu KWT yaitu meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan limbah rumah tangga sebagai pupuk organik untuk pupuk tambahan pada tanaman. Selain itu, masyarakat juga lebih mengenal mengenai pertanian organik yang dapat diterapkan dala proses budidaya tanaman. Mahasiswa KKN UNDIP juga memberikan prototipe berupa pupuk organik cair dan brosur panduan pembuatan POC dari air leri dan telur ayam. Dengan adanya sosialisasi dan pendampingan pembuatan POC ini diharapkan masyarakat semakin peduli terhadap pengolahan limbah rumah tangga serta dapat menciptakan berbagai inovasi untuk mengembangkan pertanian organik yang lebih ramah lingkungan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline