Lihat ke Halaman Asli

Dinda Salwa

Mahasiswa Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Menguasai Seni Retorika: Memahami Pathos, Logos, dan Ethos dalam Komunikasi Efektif

Diperbarui: 29 Mei 2024   06:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Syamsul Yakin dan Dinda Salwa Salsabila
Dosen Retorika UIN Syarif hidayatullah Jakarta

Komunikasi retorika adalah seni berbicara dan menulis dengan cara yang mempengaruhi orang lain. Dalam kajian ini, kita mengenal tiga pilar utama yang menjadi fondasi retorika klasik, yaitu pathos, logos, dan ethos. Ketiga elemen ini berperan penting dalam membangun komunikasi yang efektif dan persuasif.

Pathos berarti bahwa seorang komunikator seyogyanya memiliki kemampuan emosional yang baik dalam mengelola emosi, empati, dan persuasi. Seorang komunikator yang menguasai pathos dapat menyentuh perasaan audiensnya, membuat mereka merasakan apa yang disampaikan, sehingga tercipta ikatan emosional yang kuat. Hal ini dapat dicapai melalui pilihan kata yang tepat, cerita yang menggugah, dan ekspresi yang tulus. Dengan adanya kadar empati dan persuasi yang tinggi, akan terbangun komunikasi yang produktif, di mana audiens merasa dipahami dan dihargai.

Dalam retorika klasik, logos adalah sarana persuasi dengan menunjukkan bukti logis, nyata atau konkret. Jamak: logoi. Disebut juga argumen retoris, pembuktian logis, dan daya tarik rasional. Seorang komunikator yang baik akan mampu menyusun argumen yang logis dan berbasis pada fakta serta data yang kuat. Dengan menggunakan statistik, penelitian, dan contoh-contoh konkret, pembicara dapat meyakinkan audiens bahwa apa yang disampaikan adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan.

Ethos adalah kekuatan yang dimiliki komunikator (pembicara) dari karakter pribadinya, sehingga ucapan-ucapannya dapat dipercaya. Ethos mencakup kredibilitas, kepercayaan, dan reputasi seorang pembicara. Seorang pembicara dengan ethos yang kuat mampu mempengaruhi audiens karena mereka percaya pada integritas dan keahlian pembicara tersebut. Untuk membangun ethos, seorang komunikator harus konsisten, jujur, dan menunjukkan kompetensinya dalam bidang yang dibicarakan.

Ketiga elemen retorika ini saling melengkapi dan mendukung satu sama lain. Pathos membantu menciptakan ikatan emosional, logos memberikan landasan logis dan rasional, sementara ethos menambah kredibilitas dan kepercayaan. Seorang komunikator yang berhasil mengintegrasikan ketiga elemen ini dalam penyampaian pesannya akan mampu menghasilkan komunikasi yang efektif dan persuasif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline