Lihat ke Halaman Asli

Dinda Ruliana Dewi

Mahasiswa UIN MALIKI Malang

Analisa Permasalahan "Sosis Kentang" di Tengah Pandemi Covid-19

Diperbarui: 3 September 2021   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dinda Ruliana Dewi

210503110079

Perbankan Syariah

Analisa Permasalahan "Sosis Kentang" Ditengah Pandemi COVID-19

 Fenomena pandemic COVID-19 pada tahun 2020-2021 sebagai tahun yang sangat berbeda dari tahun tahun sebelumnya. Tak dapat dipungkiri sejak WHO mengumumkan pada tanggal 11 Maret 2020 terkait perubahan status PHEIC menjadi pandemic, setelah terjadinya peningkatan yang sangat signifikan pada jumlah laporan kasus dan jumlah kematian akibat virus Novel Coronavirus (COVID19) di berbagai belahan dunia (World Health Organization 2020) telah memberikan dampak yang besar terhadap segala aktivitas khususnya dalam perekonomian. Seperti diketahui bahwa sebelum menjadi pandemic,virus ini mulanya terjadi di Kota Wuhan,Provinsi Hubei,China pada bulan Desember 2019.

 Pandemic COVID-19 telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian dunia termasuk Indonesia. Berbagai perubahan drastis dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat telah mengubah interaksi jual beli di pasar. Beberapa industri mengalami keterpurukan yang sangat dalam,beberapa lainnya mendapatkan keuntungan dari musibah yang terjadi,namun secara keseluruhan perekonomian Indonesia telah mengalami kontraksi yang cukup menakutkan. Oleh karena itu,berbagai strategi sudah dan akan diterapkan untuk mencoba membangkitkan perekonomian sekaligus mempertahankan tingkat Kesehatan publik. Kebijakan -- kebijakan yang dibuat oleh pemerintah perlu dikaji lagi dengan memperhatikan situasi perekonomian saat ini,perkiraan penemuan dan pendistribusian vaksin serta jangka waktu manfaat kebijakan itu sendiri. Dengan adanya upaya -- upaya maupun strategi ini akan mampu mengembalikan perekonomian Indonesia.

 Pandemik COVID-19 ini melumpuhkan seluruh aktivitas yang ada diseluruh Indonesia,khususnya ekonomi. Ekonomi Nasional yang mengalami pertumbuhan negatif pada triwulan pertama dan kedua 2020 menjadi pengalaman dari peristiwa tersebut. Berbagai paket stimulus yang dikeluarkan pemerintah dan lainnya untuk memacu pertumbuhan ekonomi terus berupaya mengembalikan keadaan ekonomi nasional seperti sedia kala. Berdasarkan perkiraan pada tahun ini 2021,ekonomi Indonesia akan Kembali tumbuh pada angka 5,3%. Dengan demikian kita menjadi tahu apa daja yang menyebabkan penurunan perekonomian di Indonesia ini.

 Di Kota Kediri,tepatnya di daerah Banjarmlati terdapat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dikenal dengan sebutan "SOSTANG" SOSTANG ini adalah nama singkat yaitu Sosis Kentang. Usaha ini berdiri ditengah pamdemi berdasarkan kebutuhan konsumen akan kuliner instan ala ala Korea dengan system 'dine in' (makan di tempat) , 'take away' (dibawa pulang) . Dengan berbagai varian rasa dan promo menarik,usaha sostang ini menimbulkan banyak perhatian dan pelanggan khususnya daerah Kota Kediri sendiri. Kebutuhan masyarakat Kota Kediri khususnya konsumen kuliner sangat membengkak dikarenakan pandemic ini banyak larangan pemerintah yang membatasi jarak dan ruang gerak seluruh masyarakat Indonesia. Dengan adanya usaha sostang atau Usaha Mikro Kecil Menengah ini solusi bagi para konsumen.

 Setelah melakukan diskusi kecil dan sedikit wawancara dengan salah satu sumber narasumber yang Bernama Alfina Azzahra Salsabilla yang berperan sebagai pemilik usaha sostang ini,saya mendapatkan banyak sekali informasi yang menarik terkait bisnis ditengah pandemic seperti ini mulai dari segala macam permasalahan yang ada dan bagaimana menciptakan inovasi baru terkait strategi pemasaran. Usaha sostang ini tidak terlalu memberikan dampak dalam segi penjualan,akan tetapi mendapatkan masalah dalam aspek pemasokan.

 Ketersediaan bahan baku yang berupa sosis dan kentang terkadang juga tidak memenuhi target. Dengan banyaknya peminat kuliner ini terkadang sebagai pemilik usaha ini juga kewalahan dalam melayaninya. Selain bahan baku yang terkadang tidak memenuhi, terkadang outlet ini juga sangat menimbulkan keramaian saat banyaknya pembeli yang datang. Hal ini terkadang membuat outlet ini terpaksa harus di tutup karena banyaknya kerumunan pembeli.

 Selama Pemberlakuan Pembatasan Pergerakan Masyarakat (PPKM) Usaha Mikro Kecil Menengah milik Salsa ini harus sudah tutup pada pukul 20.00 WIB. Dengan adanya ini menjadikan pemasukan dari Salsa menurun drastis. Ia mengatakan "terkadang juga bingung dengan keadaan,banyak sekali konsumen yang takut Ketika ingin keluar rumah,dan terkadang juga banyak pembeli yang tidak tahu kapan mulai buka dan tutupnya,selain itu juga akses untuk menuju outlet ini pun terkadang juga ditutup ". Dari penjelasan narasumber bis akita Tarik kesimpulan bahwa usaha ini akan tetap buka namun pada jam tertentu juga ketika portal jalan tidak ditutup dan pemberlakuan jual beli ini hanya dilakukan sampai pukul 20.00 WIB saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline