Kepemimpinan adalah salah satu elemen sentral dalam setiap aspek kehidupan kita, dari dunia bisnis hingga politik, dan dari masyarakat hingga keluarga. Ini adalah konsep yang melampaui sekadar memiliki otoritas atau kendali atas orang lain. Kepemimpinan adalah tentang memberikan arah, mendorong inovasi, dan menciptakan suasana di mana individu dapat mencapai potensi terbaik mereka. Dalam artikel ini, kita akan mengetahui makna dan tujuan kepemimpinan, membuat pemahaman yang kuat tentang konsep ini dapat membawa kita menuju kesuksesan bersama.
Kepemimpinan memiliki tujuan untuk mendukung orang dalam mencapai, mempertahankan, dan meningkatkan motivasi mereka. Seorang pemimpin adalah seseorang yang membantu individu lain dalam meraih hasil yang diinginkan. Pemimpin bertindak dengan cara yang meningkatkan produktivitas, meningkatkan moral, merangsang respons yang penuh energi, meningkatkan kualitas kerja, memupuk komitmen, meningkatkan efisiensi, mengurangi kelemahan, meningkatkan kepuasan, dan menjaga kontinuitas dalam organisasi.
Kepemimpinan diwujudkan melalui gaya kerja atau cara berinteraksi dengan orang lain yang konsisten. Melalui kata-kata dan tindakan, seseorang membantu individu lain mencapai hasil yang diinginkan. Cara seseorang berbicara dan bersikap di hadapan orang lain menggambarkan gaya kerjanya.
Konsep gaya kerja mengindikasikan bahwa kita berurusan dengan kombinasi bahasa dan tindakan yang menciptakan pola yang konsisten. Pola bahasa dan tindakan tersebut mencerminkan cara seseorang membantu orang lain mencapai tujuan mereka. Beberapa pendekatan yang berbeda dalam hal ini meliputi:
- Mengendalikan atau mengarahkan orang lain.
- Memberi tantangan atau rangsangan kepada orang lain.
- Memberikan penjelasan atau instruksi kepada orang lain.
- Memberi dukungan atau dorongan kepada orang lain.
- Membujuk atau merayu orang lain.
- Melibatkan atau memberdayakan orang lain.
- Memberikan penghargaan atau penguatan kepada orang lain.
Setiap pendekatan ini melibatkan cara berbicara dan bertindak yang khusus dalam membantu orang mencapai hasil yang diinginkan. Misalnya, pengendalian dilakukan melalui bahasa dan tindakan yang membatasi apa yang dapat dilakukan seseorang, menciptakan intonasi suara, reaksi, penggunaan kata-kata dan frasa yang khas, serta pola tertentu. Untuk mengidentifikasi gaya pengendalian, semua unsur dalam bahasa, tindakan, kata-kata, dan frasa harus digabungkan menjadi persepsi yang konsisten yang kita sebut sebagai pengendalian.
Contohnya, orang-orang yang bekerja di bank BRI. Setengah jam sebelum bank tersebut buka, para pimpinan dan karyawan dikumpulkan dalam satu forum. Pimpinan akan memimpin doa bersama, mengingatkan kembali akan target-target perusahaan dan SOP (Standar Operasional Prosedur), memotivasi karyawan bahwa pencapaian target perusahaan bisa diraih oleh setiap karyawan, para pemimpin juuga akan melakukan evaluasi di setiap akhir minggu atas pelaksanaan kinerja yang sudah dilakukan, setelah itu para pemimpin juga kerap sekali memberikan reward berupa naiknya jabatan dan komisi dalam bentuk uang atau kenaikan pendapatan. Para pemimpin juga memberikan tantangan berupa Batasan waktu dalam penyelesaian target perusahaan agar timbulnya persaingan positif diantara karyawan untuk secepat mungkin menyelesaikan pekerjaan atau targetnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H