Masa pandemi covid-19 membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia, karena covid-19 aktivitas manusia seperti pekerjaan, pembelajaran, dan aktivitas lainnya menjadi terbatas dan dilakukan secara daring.
Manusia dituntun untuk beradaptasi dengan kehidupan di masa pandemi ini merupakan bukan suatu hal yang mudah, akan tetapi demi keselamatan bersama masyarakat wajib menaati segala aturan yang ada. Kegiatan dalam masa pandemi covid-19 dilakukan dari rumah, mulai dari ibadah, kerja dan belajar pun dari rumah.
Pembelajaran secara daring merupakan kebijakan dari pemerintah sebagai tindakan untuk mencegah penyebaran covid-19.
Kebiasaan baru ini dapat menyebabkan adanya tuntutan tersendiri bagi kalangan siswa maupun mahasiswa, karena mahasiswa sebagai agent of change dan juga sebagai generasi muda tentunya mempunyai tekanan yang cukup banyak dalam hidupnya, sehingga hal ini dapat menyebabkan stress. bagi siswa meskipun hal ini sulit namun orang tua masih bisa mendampingi pembelajaran mereka, sedangkan pada mahasiswa hal ini menjadi tuntutan dan tantangan tersendiri dalam mengerjakan tugas dengan keterbatasan buku, diskusi dengan teman atau dosen dengan cara online, adanya hambatan sinyal, harus membagi antara tugas pekerjaan rumah dan tugas kuliah dan lain-lain.
Dampak dari beberapa tuntutan di atas dapat menimbulkan stress akademik bagi mahasiswa.
Stress dalam masyarakat umum sering dianggap sebagai sesuatu hal yang tidak menyenangkan atau dianggap sebagai suatu penyakit. Kata stress ini sering didengar dari beberapa ilmuwan maupun pada masyarakat sekitar, stres tidak bisa dihindari akan tetapi bagaimana cara individu bisa mengatasi atau menghadapi stress dan bisa menjalani kehidupannya dengan normal. Stres adalah keadaan yang tidak seimbang antara tuntutan yang ada dengan kemampuan yang dimiliki seseorang (Taylor, 1995).
Manajemen stress menurut Schafer adalah kemampuan seseorang dalam mengatasi atau mengelola Stress yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan menurut (Basuki, 2019) manajemen stress adalah usaha yang dilakukan oleh individu untuk menangani stress sehingga dalam kehidupan sehari-hari individu dapat memahami stress yang dialaminya dan mengetahui bagaimana cara untuk mengidentifikasi stress tersebut.
Hal pertama yang dilakukan dalam mengelola stress adalah mengenali sebab stress di masa pandemi bagi mahasiswa, dalam mengelola stress perlu diketahui beberapa hal yang dapat mengakibatkan mahasiswa mengalami stress, dalam hal ini The National Institute of Mental Health (NIMH) mengemukakan hal-hal yang dapat memicu timbulnya stress bagi mahasiswa atau siswa sebagai berikut: tuntutan akademik yang meningkat, tanggung jawab keuangan, adanya perubahan dalam kehidupan sosial dan juga hubungan dengan keluarga, harus memikirkan kehidupan setelah diwisuda, adanya permasalahan yang baru dan menghadapi orang asing, kesadaran orientasi sosial serta identitas dan kesendirian dalam menghadapi lingkungan yang baru.
Kedua, mengendalikan stress, adanya tuntutan yang dihadapi oleh mahasiswa tidak hanya dapat menyebabkan stress yang negatif (Distress), tapi juga dapat menyebabkan stress positif (eustress) dengan cara pengendalian jiwa yang matang (dewasa).
Ketiga mengatasi stress (stress coping), dalam mengatasi Stress individu tidak bisa mengendalikan penyebab terjadinya stress, akan tetapi individu mampu mengendalikan bagaimana individu bereaksi terhadap stress tersebut, stress coping yang dapat mahasiswa lakukan ketika mahasiswa mengalami stress yakni dapat mengalihkan fokus dengan cara melakukan kegiatan-kegiatan yang mereka sukai, seperti: olahraga, Yoga, meditasi serta mengembangkan bakat.