Pandemi COVID-19 berpengaruh signifikan terhadap beberapa aspek kehidupan. Ditinjau dari aspek ekonomi terjadi penurunan pendapatan negara dengan dengan banyaknya jumlah pekerja yang diliburkan, pengangguran akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) dan penutupan badan usaha. Malang Lingkar Sosial (MA-LINKSOS) turut memberdayakan penyandang disabilitas desa bedali untuk memanfaatkan peluang tersebut untuk mencari rejeki. Inovasi kegiatan yang dilakukan dalam MA-LINKSOS dengan melibatkan difabel aktif didalamnya agar mendapatkan kesetaraan di masyarakat. Wujud kesetaraan ini adalah adanya kesempatan kerja dan penghasilan yang layak dengan memproduksi APD berstandar medis di saat pandemi COVID-19.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2020 menetapkan standar alat pelindungan diri (APD) yang di gunakan untuk melindungi diri dari paparan Virus COVID-19. APD standar medis yang digunakan diantaranya masker N95, hazmat suit (hazardous material), face shield (pelindung wajah), pelindung mata, sarung tangan, sepatu boot anti air (waterproof boots) dan penutup.
Adanya pelaksanaan program workshop dan pelatihan standarisasi APD di tengah pandemi COVID-19 bagi omah difabel Lawang sangat bermanfaat dalam membantu dalam pemberdayaan difabel di Desa Bedali. hasil masker dan baju hazmat dilakukan uji coba oleh ahli bio securty dari RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat dan Puskesmas Bedali untuk diuji kelayakan. Hasil dari uji ini akan memberikan hasil bahwa produk APD hasil penyandang disabilitas sudah berstandar medis sehingga dapat didistribusikan untuk tenaga medis dan masyarakat sekitar.
Sumber gambar : Pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H