Proses belajar dan perkembangan manusia merupakan dua elemen penting dalam dunia pendidikan yang terus menjadi fokus penelitian pemahaman mengenai cara individu belajara dan berkembang sangat penting untuk mendesain metode pembelajaran yang efektif.
Kematangan berperan dalam menentukan kesiapan individu untuk belajar dalam pendidikan, konsep kematangan menunjukan bahwa setiap individu memiliki tahap perkembangan yang berbeda, dalam proses belajar hanya akan efektif ketika individu dalam mencapai tingkat kematangan tertentu.
Teori belajar behavioristik adalah suatu teori pembelajaran yang akan mengerti sebuah sifat manusia yang akan mengimplementasikan pendekatan objektif, materialistik serta mekanistik dalam hal ini perubahan sifat pada diri seseorang dapat dilihat melalui upaya pengkondisian, secara singkatnya teori behavioristik yaitu teori yang lebih memprioritaskan pada perilaku seseorang yang diamati.
Teori belajar behavioristik terbagi menjadi dua yaitu, stimulus dan respons, stimulus artinya sebuah rangsangan digunakan dalam menaikan sebuah prestasi atau membentuk prilaku, kemudian respons sebuah tanggapan yang dapat dilihat setelah pemberian stimulus.
Teori belajar humanistik sifatnya sangat mementingkan isi yang dipelajari dari pada proses belajar itu teori belajar humanistik lebih banyak berbicara tentang konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-citakan dan bertujuan untuk memanusiakan manusia. Dalam teori humanistik belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri.
Teori belajar humanistik proses belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia itu sendiri meskipun teori ini sangat menekankan pentingnya isi dari proses belajar, dalam kenyataan teori ini lebih banyak berbicara tentang pendidikan dan proses belajar dalam bentuk yang paling ideal. Dalam teori belajar humanistik belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri.
Kematangan, adalah kondisi dimana seseorang dalam mecapai perkembangan optimal dalam berbagai aspek seperti fisik,emosional, intelektual, dan sosial. Dalam ha ini kematangan bukan hanya merujuk pada pertumbuhan fisik tetapi juga pada kemampuan seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungan, mengambil tanggung jawab dan membuat keputusan yang bijak berdasarkan pengalaman hidup dan pembelajarn.
Secara emosional kematangan ditandai oleh kmampuan seseorang dalam mengelola perasaan dan emosi dengan baik individu yang yang matang secara emosional cenderung lebih mampu menghadapi tekanan, mengatasi konflik, dan menunjukan empati kepada orang lain. Disisi sosial kematangan tercermin dari cara seseorang berinteraksi dengan orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H