Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Madig di Generasi Milenial

Diperbarui: 19 April 2019   16:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sidoarjo - Madig atau disebut juga majalah digital yang berbasis online dan  dapat diakses melalui komputer, leptop hingga smartphone. Dengan seiringya perkembangan teknologi majalah tidak hanya kita nikmati melalui media cetak seperi berbentuk buku dan koran melainkan melalui media digital. Majalah digital ini sangat disukai oleh generasi milenial karena yang sifatnya fleksibel, mudah diakses melalui smartphone tanpa perlu pergi ke toko buku untuk membeli majalah cetak, serta mengghemat uang. Tetapi bukan berarti pengguna majalah cetak tidak ada peminat, sebagian masih ada peminatnya.

Majalah digital ini memiliki keunggulan tersendiri yaitu " sangat fleksibel, mudah diakases diamanapun, kemudian sangat menarik," kata Emy Siska Setyawati, Profesional IT Analyst and Developer, saat mengisi materi dalam seminar nasional yang bertema "Generasi Milenial di Era Digital" yang diadakan di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Kampus 3 Pilang (13/04/2019). 

Majalah digital tidak lah terbatas tidak seperti majalah cetak, jika majalah cetak hanya terdapat reverensi dari berbagai pihak serta menampilkan gambar, sedangkan majalah cetak kita bisa melihat konten vidio, gambar serta link yang mengarahkan ke berbagai artikel lainnya.

Generasi milenial atau disebut generasi Y  yang lahir sekitar tahun 1980 - 2000 dengan umur sekita 35 - 17 tahun, merupakan generasi yang up to date tentang teknologi seperti penggunaan media sosial yang cukup banyak, majalah digital ini ada kaitannya dengan teknologi sebab teknologilah yang membuat majalah digital ini ada.

Sebagai generasi milenial kita harus bijak menghadapi teknologi dan media sosial, contohnya bijak dalam media sosial yaitu memfilter atau memahami berita karena tidak semua pesan  yang disampaikan itu benar, di zaman milenial ini banyak netizen  yang menyebar berita tanpa memfilternya sehingga terjadilah hoax, serta bijak dalam hal berkomentar. Sedangkan bijak dalam teknologi yaitu kita harus menggunakan teknologi dalam hal kebaikan seperti menyebarkan ilmu atau informasi yang kita dapat yang berasal dari sumber yang benar dan akurat, bukan menyebar hoax.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline