Lihat ke Halaman Asli

Dinda Nabil Lutfiyah

Mahasiswa Universitas Pelita Harapan Angkatan 2020

Mengalah Demi Mempertahankan Sebuah Hubungan

Diperbarui: 22 Desember 2021   09:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Bagaikan memakan soto tanpa bumbu dan penyedap rasa. Itulah penggambaran menjalani hubungan dalam suatu kehidupan tanpa adanya konflik.

Menjadi suatu kewajaran dalam suatu hubungan memiliki konflik di dalamnya. Kenapa? Karena dengan adanya konflik, hubungan tersebut membuat pihak yang bersangkutan belajar memahami satu sama lain, dan ini adalah suatu proses pendewasaan dalam suatu hubungan.

Siapa di sini yang memiliki pasangan? Jika tidak ada, kalian bisa membayangkan orang-orang terdekat kalian. Kita boleh bayangkan dengan orang yang sering berinteraksi dengan kita seperti adik, kakak, ayah, ibu, sahabat, atau teman sebangku kita ketika sekolah, atau lainnya. Secara sadar atau tidak sadar konflik tersebut pastilah muncul, walaupun hanya seperti jerawat pasir atau beruntusan yang kecil-kecil.

Dalam artikel kali ini, penulis mengumpulkan beberapa orang hebat yang berhasil melewati konflik dalam suatu hubungan dengan sangat baik.

Namun, karena mereka tidak mau disebutkan namanya, jadi penulis akan masuk pada salah satu kisah yang dialami oleh salah satu narasumber yang sekiranya bisa diambil pelajaran yang ada.

Penulis akan memasukkan contoh peristiwa asli yang sekiranya mudah dipahami dalam bentuk konteks hubungan dengan pasangan, sebagai berikut :

--

Terdapat dua orang yang menjalin sebuah hubungan pacaran yang sudah berjalan sekitar dua tahun. Namun, selama menjalin hubungan si pihak wanita (kita sebut saja Rina sebagai nama samaran). Ia merupakan orang yang tidak pernah bisa cukup dengan satu laki-laki, karena dengan parasnya yang cantik. Rina merasa bahwa dirinya bisa mendapatkan lebih dari satu laki-laki hanya dengan membuat menarik perhatian laki-laki lain sebatas teman, namun tetaplah ia hanya memiliki satu kekasih laki-lakinya yakni Agung (nama samaran).

Selama hubungan tersebut berjalan, Agung mengetahui bahwa Rina memang dari sebelum pacaran sudah banyak yang menyukai dan Agung lah yang mendapatkannya. Rina sebagai wanita buaya selalu meyakinkan Agung bahwa dirinya sudah tidak ingin bermain-main dalam sebuah hubungan yang seperti sebelum-sebelumnya. Jadi, ia meyakinkan Agung dengan mulut manisnya hanya ingin berfokus pada Agung saja.

Namun, pada suatu ketika Agung mendapatkan informasi dari temannya hari Minggu kemarin Rina ke mall bersama laki-laki yang sempat dikira oleh temannya bahwa laki-laki itu adalah Agung. Namun, ternyata Agung tidak merasa bahwa Minggu kemarin pergi bersama Rina, karena ia bilang ingin membantu ibunya di rumah. Agung tidak langsung marah ke Rina, ia hanya berhenti beberapa hari merespon chat Rina hanya sewajarnya, sambil bertanya-tanya pada dirinya seperti,

"Mengapa dia tidak jujur saja, aku pun tidak akan marah"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline