Lihat ke Halaman Asli

Konsep Muslim Enviromentalism dalam Persoalan Perubahan Iklim Global

Diperbarui: 7 Juni 2024   18:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebagian besar populasi muslim dunia tinggal di negara negara Asia dan Afrika dengan presentase sekitar 80% dari total populasi.  Sisanya tinggal di negara-negara utara seperti Eropa dan Amerika. 

Sebagian besar wilayah dengan populasi muslim, paling terdampak dengan adanya perubahan iklim. 

Kita ambil contoh saja Indonesia, negara kepulauan ini terancam tenggelam dalam kurun waktu puluhan tahun kedepan. Begitu juga kota kota pesisir sepanjang lautan Hindia seperti India, Pakistan, dan Bangladesh. 

Di sisi lain negara negara sub-Sahara seperti Nigeria Utara, Mesir, Mali dan negara Timur Tengah mengalami perubahan suhu udara yang ekstrim serta musim panas dan kekeringan yang panjang (Abegundi, 2017)

Seyyed Hossein Nasr seorang filsuf muslim asal Iran menciptakan konsep Islamic Environmentalism tentang kesatuan alam semesta. Dimana kerusakan alam selalu dibarengi dengan adanya krisis sosial dan degradasi moral manusia sendiri. 

Prinsip prinsip dalam Muslim Environmentalism digali dan didasarkan pada literatur islam yaitu Quran dan Sunnah, bahkan konsep yang terkandung dalam keduanya sangat relevan dengan konsep environmentalism versi Barat.

Ada 4 prinsip yang ditekankan islam dalam menjaga lingkungan yaitu Tauhid, Khalifah, Mizan dan Mashlahah.

Tauhid adalah konsep ketuhanan yang esa. dimana seluruh alam semesta tuhan yang satu. Artinya seluruh alam semesta terhubung oleh satu pencipta (Khalid, 2010). 

Khalifah bermakna bahwasannya manusia di bumi adalah wakil dari tuhan, manusia punya tanggung jawab besar dalam menjaga alam. perubahan iklim menunjukkan kegagalan manusia sebagai khalifah dalam menjaga alam. (D. Abdelzaher et al., 2019; Al-Damkhi, 2008; Dien, 1997; Haron, 2017).

Mizan artinya keseimbangan. Alam adalah bentuk kesatuan yang saling berhubungan secara harmonis, produksi gas rumah kaca yang berlebihan telah menyebabkan gangguan pada keseimbangan ekosistem yang ada  (Hussain, 2007)

Mashlahah artinya adalah untuk kebaikan banyak orang. Dalam konteks perubahan iklim, setiap muslim harus menjamin kesejahteraan kehidupan generasi berikutnya di masa depan (Furber, 2012)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline