Puisi merupakan suatu karya sastra yang sangat bermakna, pengarangnya sering kali menuangkan pengalaman, penglihatan, pikiran, dan ide nya melalui sajak-sajak yang indah,
Sapardi Djoko Damono yang sering juga di panggil dengan sebutan SDD beliau menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada, Sapardi Djoko Damono lahir di Surakarta pada tanggal 20 Maret 1940 dan beliau wafat di Tangerang pada tanggal 19 Juli 2020, Sapardi Djoko Damono merupakan tokoh penyair dan pakar karya sastra yang sangat terkenal bahkan banyak dikenal di Indonesia melalui ratusan puisi-puisi indah yang ditulisnya.
Sapardi Djoko Damono dapat menuliskan puisinya dengan kata kata yang sederhana dan mudah dipahami, namun tetap tidak kehilangan estetika sastra nya. Beliau memiliki banyak karya sastra yaitu novel yang diantaranya, Duka-Mu Abadi, Hujan Bulan Juni, Bilang Begini, Maksud nya Begitu, Trilogi Soekram, Manuskrip Sajak Sapardi, dan Yang Fana Adalah Waktu dan masih banyak karya karya yang lain.
Salah satu karya nya yang sangat terkenal adalah "Hujan Bulan Juni", banyak puisi puisi indah disana namun yang akan saya apresiasi pada kesempatan kali ini adalah salah satu puisi di "Hujan Bulan Juni" Yang berjudul "Pertemuan".
PERTEMUAN
perempuan mengirim air matanya
ke tanah-tanah cahaya, ke kutub-kutub bulan
ke landasan cakrawala; kepalanya di atas bantal
lembut bagai bianglala
lelaki tak pernah menoleh
dan di setiap jejaknya: melebat hutan-hutan,