Pada era saat ini, usaha industri berskala rumah tangga mulai mengalami perkembangan. Salah satunya yaitu munculnya pelaku usaha industri kecil berupa jasa laundry. Pada industri ini terdapat efek samping berupa pencemaran lingkungan. Hal tersebut dikarenakan industri laundry rumahan ini langsung membuang limbah cair produksinya yang mengandung phospat berkadar tinggi ke selokan atau badan air tanpa pengolahan terlebih dahulu.
Phospat ini berasal dari salah satu bahan yang kadarnya besar dalam detergen. Di dalam badan air phospat yang berlebih akan mengakibatkan terjadinya eutrofikasi sehingga perlu adanya pengolahan limbah yang mudah, murah, dan efektif dalam pengaplikasiannya. Salah satu caranya adalah dengan metode fitoremediasi menggunakan tanaman eceng gondok (Eichhornia crassipes).
Metode fitoremediasi termasuk dalam bagian penerapan ilmu bioteknologi bidang lingkungan berupa bioremediasi. Fitoremediasi merupakan upaya penggunaan tanaman dan bagian-bagiannya untuk dekontaminasi limbah dan masalah-masalah pencemaran lingkungan baik secara ex-situ maupun in-situ.
Dipilihnya eceng gondok karena tanaman ini memiliki kemampuan untuk mengolah limbah seperti mereduksi pestisida phospat. Bagian tanaman yang akumulasi phospatnya paling banyak terdapat pada bagian akar, kemudian diikuti oleh bagian batang dan daun. Pola penyerapan ini dikarenakan sejak tanaman eceng gondok dikontakan dengan limbah, zat-zat yang terdapat pada limbah diserap oleh ujung akar lalu masuk ke batang yang kemudian akan diteruskan ke daun.
Fitoremediasi phospat dengan menggunakan tanaman eceng gondok dapat menyerap phospat (sebagai P total) dalam limbah laundry dalam jumlah yang cukup banyak dalam waktu 5 hari. Proses ini berlangsung sampai semua bagian daun dan batang mengering. Matinya tanaman eceng gondok ini termasuk dalam waktu yang relatif singkat karena PH limbah laundry sebagai media hidupnya tinggi (10-11), sedangkan PH optimal tanaman eceng gondok yaitu 7-7,5.
Sumber : ejournal.undip.ac.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H