Lihat ke Halaman Asli

Cinta Tiga Kartu Poker

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Jikalau hidup adalah permainan poker, berarti meja adalah ladang taruhan, kita tidak tahu kartu apa yang kita pegang, sampai semua kartu keluar dan bandar akhirnya memutuskan, engkau menang atau kalah.

-------

"Tunggu sebentar ya mbak, semua sedang dipersiapkan"

"Iya"

Senyum manis karyawan salon itu memberi sedikit ketenangan padaku, setidaknya ada tempat untukku perawatan di salon kesayanganku ini. menjadi ratu sehari adalah impian setiap wanita, untuk hari itu aku harus cantik, harus lebih cantik dari semua tamu undangan yang hadir.

"mau spa ya mbak?"

"eh, iya..."

kaget aku ketika seorang perempuan setengah baya menyapaku, dia cantik, seksi dan kulitnya bagus, menutupi usianya yang sudah mulai meredup.

"Nikahnya kapan nih?"

"Dua minggu lagi"

Begitu cepatnya kami akrab, namanya Tante As, perempuan setengah baya itu bercerita dengan suaranya yang empuk dan menyenangkan, setidaknya bisa mengurangi kejenuhan selama menunggu giliran perawatan.Lelakiku menelpon ketika kami sedang asyik bercerita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline