Lihat ke Halaman Asli

Queen, Kisah Kekasih Sementara

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Amy, padanya sengaja ku bagi satu duplikat kunci apartemenku, dan kalau aku ada sengaja tak pernah ku kunci pintu itu, aku tahu dia akan masuk, melakukan apa saja yang dia suka di apartemenku. Pagi-pagi sekali dia akan memasak sarapan pagi untukku, roti bakar madu dan segelas kopi kesukaanku, dia susun dengan rapi dan cantik sekali di meja makan mungilku, koran pagi pun tak lupa dia letakkan. Setelah itu dia akan beres-beres, baju kotor, kaos kaki dan sepatu yang berantakan di susun dengan rapi, lalu membuka gordyn jendela, sambil tak lupa meletakkan setangkai mawar kuning dalam gelas berisi air dan meletakkannya tepat di depan jendela. Mawar itu akan tetap segar sampai besok kembali dia melakukan hal yang sama, setiap hari selalu begitu. Setelah itu dia akan mengetuk pintu kamar dan membangunkanku, lalu pamit pulang ke apartemennya dua lantai dibawahku.

Sesudah itu kami akan berangkat kerja bersama, pulang kerja pun bersama-sama, makan malam, nonton, atau sekedar kongkow-kongkow dengan teman-teman kerja pun bersama sampai malam larut dan pada akhirnya kita pun pulang ke apartemen kita masing-masing. sungguh aku sudah nyaman dengan siklus ini.

Pagi ini siklus nya pun seperti biasa, tidak ada yang berubah, cuma sedikit agak mengejutkan ku ialah, pagi ini Amy tidak turun ke bawah ke apartemennya seperti biasa, tapi dia menungguku dengan pakaian kerjanya yang sudah lengkap.

"Selamat pagi, sarapannya sudah siap, tapi pagi ini tak ada roti, kemarin aku lupa beli, jadi menunya hari ini nasi goreng aja ya? gak papa kan?", katanya ceria.

"Gak papa", kataku. Dan seperti biasa juga sarapan bikinan Amy selalu enak dan pas di lidah.

sesaat hening, Amy diam dan kunikmati sarapan buatannya. tiba-tiba

"Hari ini hari terakhir aku bikin sarapan buatmu, urus apartemen dan berangkat kerja bersamamu"

"Uhuk..." rasanya ada yang mengganjal di tenggorokanku, tersekat, dan rasanya sakit.

"Ada apa sih?" tanyaku penasaran

"Besok, tanggal 2 September, Nadia pulang dari luar negeri, kamu harus jemput dia di Bandara, kontrak kekasih sementara kita habis, aku harus pergi dari kehidupanmu, selamanya"

Aku diam, tiba-tiba ada yang aneh, sarapan pagi ini sungguh tidak enak

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline