Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan agama seperti halnya : agama islam, agama katolik, agama Kristen, agama hindu, agama budha, agama konghucu dan agama hindu. akan tetapi dari berbagai macamnya agama di Indonesia tidak menjadikan perpecah belahan karena negara Indonesia mempunyai semboyan yaitu "Bhineka Tunggal Ika" yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu juga. Meskipun berbeda-beda agama tetap satu dan saling tolong menolong, membantu, serta menghormati.
Indonesia sangat terkenal dengan jumlah pemeluk agama islam tersebesar di dunia. Hal ini sangat berhubungan dengan negara dan agama islam. . Sesuai dengan Pancasila ke - 1 yang bebumyi "Ketuhanan Yang Maha Esa". setiap orang bebas untuk memilih agamanya masing-masing. Negara melindungi setiap orang unuk beragama dengan adanya undang-undang, dan agama seperti islam merupakan keyakinan yang di anut masing-masing setiap orang.
Apa sih pengertian negara ? Negara adalah sekumpulan masyarakat besar yang berdiam di wilayah tersebut yang tunduk pada pemerintahan dan bertanggung jawab. dengan adanya negara pasti ada masyarakat dengan ini masyarakat bebas untuk menentukan agamanya sendiri tanpa adanya paksanaan. Manusia juga mempunyai HAM (Hak Asasi Manusia) tanpa adanya paksaan.
Agama Islam tidak tiba-tiba ada di Indonesia akan tetapi masuk melalui perdagangan di Indonesia melalui jalur darat, jalur laut. Begitu juga agama islam di kenalkan melalui kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia lalu menyebar dan banyak di anut oleh masyarakat. Islam ini ada masyarakat yang mengetahui apa itu agama islam dan bagaimana pengajarannya apa yang ada di dalam agama islam , akan tetapi ada juga masyarakat yang tidak mengetahui apa itu agama islam, kemudian melakukan penelian untuk membuktian agama ini begaimana asal usulnya. hal ini banyak di teliti oleh negara barat.
Relasi antara agama dan negara dapat di pandang sebagai paham, seperti paham teokrasi, paham sekulerisme, dan paham komunisme. menurut paham teokrasi agama merupakan sebuah amanat dari agama. sedangkan menurut paham sekulerisme
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H