Lihat ke Halaman Asli

Konsep Dasar Perspektif Sosio Kultural dalam Pendidikan

Diperbarui: 5 Maret 2024   11:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: 

https://www.jawapos.com/pendidikan/01360612/empat-faktor-yang-penting-dalam-mendukung-kemampuan-belajar-anak 

AKSI NYATA 

  • Mulai Dari Diri

Apa yang Anda Pikirkan tentang topic ini sebelum memulai proses pembelajaran ?

Hal yang saya pikirkan sebelum belajar tentang topik status sosioekonomi bagaimana cara mengelompokkan suatu individu atau sebuah keluarga berdasarkan kemampuan ekonomi ataupun status sosialnya. Tentunya hal ini sangat mempengaruhi dalam kehidupan sehari-hari baik itu anak didik ataupun orang dewasa. Aktivitas sosial dan interaksi orang dewasa dan anak merupakan dasar dalam membentuk sosialisai kognitif. Sejauh mana aktivitas sehari-hari akan sangat berkaitan dengan Status sosial ekonomi atau yang kita kenal dengan (SES).

Ketika sosialisasi baik maka akan mengasilkan sikap, nilai, dan keterampilan kognitif dan linguistif untuk anak-anak yang baik sehingga akan menjadikan sarana untuk alat perkembangan anak. Tentunya anak tidak terlepas dari interaksi orang dewasa dan anak serta interaksi sosial yang ada di sekitarnya. Hal penting bagi saya yang perlu dilakukan dalam proses pengajaran yaitu tidak membedakan menurut faktor ekonomi dalam mengajar tetapi lebih bisa menaungi atau merangkul anak didik yang mengalami SES. Sebagaimana dalam memerdekakan peserta didik untuk bebas dalam berkarya tanpa adanya status SES untuk memenuhi kebutuhan peserta didik.

  • Eksplorasi Konsep

Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini ?

Setelah mengetahui apa itu konsep tentang pempelajaran Sosiokultural merupakan teori yang berkaitan dengan penerapan praktek sebagai sarana pembelajaran. Tentunya praktek yang didapatkan oleh setiap peserta didik berbeda-beda sesuai dengan pengalamannya yang dimiliki. Teori Sosiokultural juga sebagai alat psikologis dan mediasi yang memiliki implikasi yang dignifikan dalam teori pembelajaran dan pengajaran. Alat psikologi merujuk pada segala sesuatu yang dapat digunakan seseorang untuk memahami dan mengatasi tantangan yang berkaitan dengan kognitif seperti contohnya bahasa, symbol, teknologi dan budaya. Dalam konteks pembelajaran alat psikologis membantu seseorang dalam mendalami pengetahuan dan keterampilan dari lingkungan sekitar sosial mereka. Seperti halnya bahasa digunakan dalam alat psikologis digunakan sebagai alat komunikasi dan juga berinteraksi antara anak dengan orang dewasa.

Selanjutnya Mediasi berfungsi sebagai kata kunci dalam sejumlah besar studi terbaru yang melibatkan penggunaan alat psikologis sebagai perantara seseorang dengan dunia luar, dalam konteks pendidikan sering digunakan dalam pendidikan yang dilakukan oleh pendidik/guru. Beberapa diantaranya terinspirasi oleh teori vygotsky dan beberapa dikembangkan secara independen (missal. Feuerstein, 1990). Guru menggunakan bahasa atau alat psikologis lainnya untuk membantu sisa dalam memahami konsep dan menyelesaikan tugas. 2 utama konsep teoritis sosiokultural yaitu sebagai alat psikologis dan mediasi saling memberikan kontribusi terhadap perkembangan kognitif seseorang pada pengajaran dan pembelajaran, antara lain :

1. Menekankan pentingnya interaksi sosial dalam pembelajaran, baik itu guru dan juga peserta didik.

2. Sebagai pendidik tentunya harus memahami bahwa alat psikologis seperti bahasa, teknologi, dan symbol memiliki peran penting dalam pembelajaran, oleh hal itu pendidik harus memfasilitasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline