Lihat ke Halaman Asli

Dinda Intan

Mahasiswa Universitas Jember

Mahasiswa KKN BTV UNEJ Lakukan Inovasi Produk dan Tingkatkan Strategi Pemasaran UMKM Dodol Sari Jeruk Milik Bumdes Temurejo

Diperbarui: 9 September 2021   21:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

          Banyuwangi – Kegiatan yang dilakukan guna memenuhi pengabdian Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back To Village 3 Universitas Jember yang dilaksanakan mulai tanggal 11 Agustus sampai 09 September 2021. Salah satu mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ, Dinda Intan Saputri yang didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan Edy Hariyadi, S.S., M.Si., mengambil tematik Program Pemberdayaan Bumdes / Jaring Pengaman Desa Penanganan Covid-19 dengan merancang program kerja untuk membantu kegiatan Bumdes Temurejo khususnya di bidang UMKM Dodol Sari jeruk dalam menjalankan usahanya di Balai Desa Temurejo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi.

         Menurut hasil observasi dan identifikasi yang telah dilakukan Dinda, salah satu mahasiswa KKN BTV 3 Universitas Jember, dapat diketahui bahwa potensi Desa Temurejo sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Para petani di Desa Temurejo sebagian besar menanam buah jeruk, sehingga tidak salah lagi jika Desa Temurejo disebut sebagai Desa Agrowisata Petik Buah Jeruk. Buah jeruk tersebut dimanfaatkan oleh ibu PKK dari Bumdes Temurejo untuk dijadikan olahan inovasi produk menjadi Dodol Sari Jeruk. Keadaan tersebut menjadi awal mula rasa penasaran Dinda tentang alasan pengelola Bumdes memilih mengelola buah jeruk menjadi bentuk produk yang lebih berinovasi. Pengelola UMKM Bumdes Temurejo ini dalam melakukan pemasaran produk dodol sari jeruk masih menerapkan sistem pemasaran secara konvensional dari mulut-kemulut atau secara offline saja.

         Adanya pandemi covid-19 saat ini menyebabkan tingkat perekonomian menurun atau terpuruk, begitu pula yang terjadi di Bumdes Desa Temurejo. UMKM yang menjadi fokus Dinda adalah UMKM Dodol Sari Jeruk Milik Bumdes Temurejo, yang merupakan salah satu produk UMKM yang terdapat di Bumdes Temurejo yang masih bertahan selama masa pandemi Covid-19. “Sekarang produksi menurun, jarang orang memesan dodol ya karena pandemi apalagi sekarang dari pemerintah mengeluarkan istilah PPKM” ujar ibu Sunarti salah satu ibu PKK yang mengelola UMKM Bumdes Temurejo ketika diwawancarai Dinda. UMKM Dodol Sari Jeruk milik Bumdes Temurejo ini masih menerapkan konsep pemasaran yang tradisional sehingga dimasa pandemi ini sangat kesulitan dalam mempromosikan atau memasarkan produknya. Kondisi ini masih belum bisa dipecahkan solusinya, karena kurangnya pengetahuan pengelola mengenai teknologi.

        “Pertama, akan dilakukan diskusi tentang masalah yang dialami oleh sasaran atau mitra, kemudian pengenalan program kerja yang akan dilakukan, literasi tentang inovasi produk, strategi pemasaran serta fotografi produk, pembuatan logo, pencetakan logo, produksi, pengemasan serta pemasaran yang dilakukan dengan sosial media, kemudian dilakukan evaluasi akhir.” ucap Dinda. Dia menyatakan bahwa perencanaan program kerja akan berfokus pada kegiatan inovasi produk dan branding atau pemberian merk dan juga logo pada kemasan. Lanjut, Dinda akan berfokus pada program kerja yaitu pengembangan starategi pemasaran dengan digital marketing menggunakan media sosial seperti Instagram, shopee, dan facebook.

         Pelaksaan KKN selama 30 hari memberikan hasil yang cukup mengejutkan bagi perangkat Desa yang mengelola Bumdes Temurejo. “Hasil dari terlaksananya program KKN yang telah dilakukan mbak Dinda terhadap produk dodol sari jeruk dari UMKM Bumdes Temurejo ini sangat bagus, inovasi yang diberikan untuk memperbaiki produk dodol sari jeruk cukup unik. Contohnya saja dalam pembuatan logo kemasan. Selain itu, kemasan yang awalnya hanya menggunakan mika plastik, dengan inovasi yang diberikam mbak Dinda produk dodol sari jeruk ini sekarang sudah memakai kemasan standing pouch yang cukup menarik dan bernilai jual yang tinggi.” ucap bapak Mujiono ketika diwawancarai mengenai hasil KKN yang telah dilakukan Dinda di Bumdes Temurejo. Beliau juga mengatakan bahwa Dinda melakukan pendampingan dalam pembuatan akun untuk pemasaran melalui sosial media seperti Instagram, shopee, dan facebook. Keuntungan yang didapatkan pihak Bumdes cukup banyak, misalnya saja dengan pembuatan akun media sosial membuat produk dodol sari jeruk khas desa temurejo lebih banyak dikenal masyarakat dan menjadikan produk dodol sari jeruk sebagai camilan khas Desa Temurejo. Adanya inovasi produk dodol sari jeruk UMKM Bumdes Temurejo juga menarik perhatian dari salah satu pengelola UMKM Bumdes Temurejo memberikan tangapan yang baik terhadap hasil program kerja yang dilakukan Dinda selama KKN di Bumdes Temurejo.

         “Kemasan inovasi yang diberikan oleh mbak Dinda ini ini cukup bagus dan menarik pembeli, juga ada logo di kemasan membuat pembeli mudah mengingkat produk bumdes kami dan logonya pun dapat menjadi ciri khas dari desa kami. Solusi pemasaran melalui media sosial seperti Instagram, facebook dimasa pandemi yang diberikan mbak Dinda cukup membuat mengejutkan, karena awal permasalahan yang kami terima ketika pandemi covid-19 ini benar-benar membuat bingung untuk pemasaran dodol sari jeruk agar tetap bertahan. Kami pribadi juga mendapatkan pengetahuan yg cukup banyak setelah adanya sosialisasi mengenai inovasi produk, strategi pemasaran bahkan teknik dasar fotografi yang diberikan mbak Dinda kepada kami. Selain itu dalam pemasaran, kami sebagai ibu PKK juga diajari dalam pembuatan konten di media sosial agar pembeli  mudah tertarik dengan produk Bumdes kami” ujar ibu Sunarti salah satu ibu PKK yang mengelola UMKM Bumdes Temurejo ketika diwawancarai Dinda tentang hasil kerja Dinda selama KKN di Desa Temurejo.

          “Keberadaan anak-anak KKN dari Unej ini, yang terbukti setiap hari membantu dilapangan benar-benar membantu kami dalam pengembangan usaha yang ada di UMKM Bumdes Temurejo ini, dan selanjutnya kami sebagai perangkat desa yang mengelola Bumdes Temurejo mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya telah melaksanakan KKN di Desa Temurjo. Semoga adek-adek semuanya menempuh kegiatan belajar di Unej bisa sukses sesuai yang diharapkan, dan endingnya ilmu yang didapatkan dari desa dapat diterapkan di masyarakat atau instansi yang adek-adek akan bekerja” ujar bapak Mujiono selaku salah satu pengelola Bumdes Temurejo ketika memberikan testimoni KKN BTV 3 Unej, Selasa (07/09/2021).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline