Lihat ke Halaman Asli

Dindah Mulyani

Tetap semangat

Memahami Gerakan Feminisme dalam Kehidupan

Diperbarui: 7 Desember 2022   17:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Beutynesia.com

Apa itu feminisme? Mengutip dari buku Mohamad Guntur Romli, yang berjudul "Muslim Feminis Polemik Kemunduran Dan Kebangkitan Islam" Feminisme adalah gerakan yang menentang perlakuan tidak adil dari segala bentuk diskriminasi, eksploitasi, dan berbasis gender. Jadi feminisme bukanlah gerakan untuk membuat perempuan berada di atas laki-laki, melainkan sebuah gagasan untuk kesederajatan antara laki-laki dan perempuan. Hal yang diperjuangkan di dalam feminisme itu sendiri ada banyak, baik itu kebebasan perempuan berpendapat, berdemokrasi, kesetaraan gaji dalam pekerjaan yang sama antara laki-laki maupun perempuan serta feminisme juga tidak menurunkan nilai derajat laki-laki.


Seiring berkembangnya zaman gerakan feminisme semakin berkembang, berubah dari jenis yang satu ke jenis yang lainnya, ada banyak aliran. Namun inti gerakan feminisme adalah menentang perlakuan tidak adil, diskriminasi, eksploitasi kekerasan berbasis gender. 

Dalam Islam sendiri, kita mengenal konsep tauhid atau ajaran monoteisme, yakni menuntut pengikutnya untuk berketuhanan dan berkemanusiaan dengan benar, dikenal sebagai habulminallah dan habluminannas. Lewat konsep tauhid ini, Nabi Muhammad SAW. membebaskan manusia dari perbudakan, jadi Rasulullah mengajarkan kita bahwa semua manusia punya derajat yang sama di mata Allah. Soal perbedaan suku, warna kulit, gender, jenis kelamin dan lainnya. 

Misi Rasullullah SAW. saat itu untuk membebaskan para budak, termasuk budak perempuan, hal itu dapat dikatakan beliau menjadi seorang feminisme muslim pertama di dunia. Lalu munculah pertanyaan jadi kita gak butuh feminisme dong, soalnya udah ada ajaran agama Islam yang sudah sempurna? Menurut saya feminisme sangat dibutuhkan, karna agam Islam agama yang sempurna sudah mengandung nilai feminisme. Bahkan istri pertama nabi SAW. (Siti Khadijah) seorang perempuan yang kaya raya, punya harta banyak, dan beliau yang melamar nabi duluan dan menikah diusia 40tahun. Jadi tidak ada ajaran Islam yang menganjurkan untuk nikah muda atau feminisme menentang nikah muda.

Sumber: YayasanPulih.com

Di era modern ini kan sudah tidak ada perbudakan, lalu kesetaraan seperti apa yang masih harus diperjuangkan?Berdasarkan sumber yang saya baca,  kesetaraan yang masih harus diperjuangkan sampai sekarang adalah kesetaraan akses terhadap pilihan-pilihan dalam hidup, baik laki-laki maupun perempuan. Sering kali perempuan diberi pertanyaan seperti ini, kamu nanti setelah lulus, lebih milih dirumah aja atau ke karier, pertanyaan tersebut jarang sekali dipertanyaan terhadap laki-laki. 

Jadi perempuan itu serba salah, mau milih karier dulu dibilang menyaingi kodrat, mau jadi ibu rumah tangga dibilang sayang ilmunya mubazir. Jadi banyak prasangka atau ekspetasi yang lebih menimpah ke perempuan. Dulu yang kerja hanya laki-laki, sedangkan perempuan hanya dirumah mengurus rumah, anak, keluarga. Feminisme tidak membolak-balikan itu, laki-laki yang dirumah, perempuan yang berkerja. Dalam kacamata feminisme keduanya harus memiliki akses terhadap pilihan mereka sendiri. Jadi laki-laki harus memilih perannya apa, begitu juga dengan perempuan. Jadi tidak ada unsur paksaan, karena kamu kodratnya perempuan harus begini, laki-laki harus begini.

Sumber: ULTIMAGZONLINE.com

Namun sayangnya, semakin kesini banyak manusia yang keliru memaknai feminisme dan menganggap gerakan feminisme sesuatu yang bisa merusak aqidah Islam, perlawanan terhadap kodrat, permusuhan terhadap laki-laki, pemberontakan terhadap kewajiban dalam rumah tangga. Lalu bagaimana dengan feminis yang ingin kesetaraan dalam semua hal (termasuk dalam berpakaian dan peran rumah tangga)? Ada yang namanya Feminazi. Feminazi adalah kaum feminis yang dipandang ekstrim atau orang yang mengaku feminis tapi memahami kesataraan dengan cara yang salah. Contohnya gerakan di Prancis yang menuntut kesetaraan berpakaian perempuan dan laki-laki "Free The Nupple", yaitu wanita yang ingin punya hak telanjang dimuka umum seperti laki-laki, kemudian wanita yang merasa berhak  untuk gonta-ganti pasangan atau bersuami lebih dari satu. Dan bagaimanapun penyimpangan itu tidak bisa dibilang akarnya dari feminisme.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline