Lihat ke Halaman Asli

dinda gursing

Mahasiswa

Dampak Vandemi Covid-19 terhadap Penjualan di Toko Kain

Diperbarui: 7 Desember 2021   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Aman damai, Minggu, (31/10/2121) ----- Saya merupakan salah satu mahasiswa di Universitas Negeri Medan yang mendapat tugas projek di dalam perkuliahan saya. Dimana dosen meminta saya untuk mendapatkan sebuah data primer, dengan melakukan pengatamatan melalui wawancara yang dilakukan. Dimana wawancara ini dilakukan secara langsung, dengan menerapkan protokol Kesehatan. Tepatnya di depan toko milik salah satu warga desa Aman Damai, yang menjadi subjek dalam penelitian saya kali ini.

Untuk menyelesaikan tugas ini saya mengambil judul "Analisis Tingkat Penjualan Toko Kain Akibat Adannya Pandemi Covid-19". Dimana pengamatan ini bertujuan untuk dapat mengetahui, apakah pandemi COVID-19 mempengaruhi penjualan toko kain di Desa Aman Damai. Selenjutnya yaitu dapat memproleh statistik penjualan dari toko pakaian di desa Aman Damai, memproleh data primer dari wawancara yang akan dilakukan, dan juga menambah wawasan mengenai ilmu berbisnis.

Untuk mendapatkan informasi, penulis melalukan wawancara dengan pemilik salah satu toko kain di Desa Aman damai yang bernama Mega Ginting. Dimana diantara seluruh toko kain yang ada di desa tersebut, milik beliaulah yang terbilang lumayan besar diantara semuannya.

Selain memiliki usaha yang terbilang lumayan besar, beliau juga rupannya telah lama hidup di dunia perbisnisan ini. Dimana beliau sudah selama 16 tahun membuka toko kain di Desa Aman Damai. Awalnya beliua mengatakan usaha yang ia geluti dari dulu hingga sekarang cukup menjanjikan dan mengutungkan bagi dirinnya. Dimana dengan adannya bisnis tersebut beliau dapat membantu keuangan di dalam rumah tanggannya.

Namun semenjak adannya pandemi COVID-19 telah membawa perubahan terhadap dunia perdagangan, dengan berbagai tantangan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Namun, upaya untuk menghambat penyebaran virus COVID-19 telah menghambat kegiatan perekonomian dan dampaknya terhadap tingkat kesejahteraan sosial ekonomi semakin dirasakan masyarakat. Begitu jugalah yang dirasakan oleh seorang pengusaha toko kain di suatu Desa Aman Damai, Kabupaten Langkat.

Beliau mengatakan usaha yang ia jalakan sangat merasakan pengaruh dengan adanya pandemi Covid-19. Beliau juga berkata, biasannya hampir setiap harinya ada dua sampai empat orang pengunjung yang mampir ketokonya. Barangkali membeli baju, ataupun celana, namun semenjak pandemi keadaan toko pakaian beliau mendadak sunyi, dimana pengunjung yang datang untuk membeli barang jarang ditemui. Bahkan dalam seharipun bisa tidak ada pengunjung yang datang untuk membeli.

dokpri

dokpri

Tentu saja hal ini membuat omset pendapatan beliau menurun yang dapat kita lihat dalam diagram diatas juga. Dimana untung yang biasannya didapat beliau perbulan sebelum pandemi berkisar tiga sampai tujuh juta dengan lima puluh lima sampai tujuh puluh barang yang dapat dijual. Sedangkan pada saat pandemi hanya berkisar satu hingga dua juta saja dengan tiga puluh sampai empat puluh tiga barang yang terjual perbulannya, sehingga dalam hal tersebut beliau melakukan sebuah antisipasi, untuk menyelamatkan usaha yang sudah lama ia bangun agar tidak merugi ataupun bangkrut.

Dengan adannya persoalan tersebut beliau yang bernama Mega Ginting membuat antisipasi dengan menerapkan hukum permintaan. Dimana ketika permitaan pembeli sedikit maka barang yang disediakan juga sedikit, begitu juga sebaliknya. Sehingga tidak terjadi penimbunan barang yang berlebih, dimana beliau mengatakan dengan menetapkan hukum permintaan beliau dapat mengurai jumlah modal yang dikeluarkan. Dimana hal tersebut memang sangat penting untuk mencocokkan pemasuakan yang memang sangat kecil di tengah pandemi ini kata beliau.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline