Kasus Sean "Diddy" Combs yang sedang viral saat ini mencakup berbagai tuduhan serius, termasuk perdagangan seks, pemerasan, penculikan, dan kekerasan fisik. Tuduhan ini berawal dari berbagai laporan yang mencakup puluhan tahun perilaku kekerasan terhadap perempuan, serta dugaan operasi "freak offs"sebuah pesta rahasia yang melibatkan penyalahgunaan obat-obatan dan pekerja seks.
Salah satu kasus yang menarik perhatian publik adalah tuntutan dari mantan pacarnya, Cassie, yang pada November 2023 mengajukan gugatan perdata terhadap Diddy. Ia menuduh Diddy memaksanya untuk berpartisipasi dalam kegiatan perdagangan seks selama hubungan mereka. Meskipun gugatan tersebut diselesaikan di luar pengadilan, bukti dari kasus tersebut terkait dengan beberapa tuduhan pidana yang diajukan pemerintah saat ini. Selain itu, Diddy juga dituduh melakukan kekerasan fisik terhadap Cassie dalam beberapa kesempatan, termasuk dalam sebuah video di tahun 2016 yang menunjukkan ia menyerang dan menyeret Cassie di sebuah hotel di Los Angeles.
Saat ini, Diddy masih ditahan di Metropolitan Detention Center di Brooklyn tanpa jaminan. Tuduhan ini melibatkan jaringan kriminal yang dia jalankan, di mana ia diduga memanipulasi dan mengancam korban agar tetap diam setelah mengalami pelecehan dan kekerasan. Proses hukum ini masih berlangsung, dengan sidang status berikutnya dijadwalkan pada 9 Oktober 2024. Kasus ini menciptakan perdebatan luas, baik di media sosial maupun di pengadilan, dengan berbagai pihak yang menantikan hasil dari persidangan yang diperkirakan akan berjalan panjang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H