Lihat ke Halaman Asli

Strategi Dakwah KH Ali Muzaki di Era Post-truth

Diperbarui: 21 Juni 2023   19:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Abstrak. Era disrupsi ini telah mengubah perilaku dan cara berkomunikasi masyarakat, sehingga para Da'i, Ulama dan Ustadz harus lebih pintar beradaptasi dengan teknologi komunikasi. Dengan memaksimalkan percepatan teknologi digital dalam pengembangan strategi dakwah yang peka terhadap digital dengan mengedepankan literasi digital, kesetaraan dan keberanian untuk tampil beda, dan tanggap terhadap gangguan informasi di era post-truth. literasi dakwah di era post truth sangatlah penting dimiliki oleh setiap pelaku dakwah di era pasca kebenaraan. Strategi literasi dakwah yang dapat dipakai harus mempunyai kepribadian, kesopanan, dan etiket. Memiliki keahlian dan keterampilan untuk menemukan dan mendefinisikan teknologi digital yang selalu digunakan sangat penting untuk para praktisi dakwah.

Kata kunci : Literasi, Dakwah, Era Post Truth.

Abstract. This era of disruption has changed the behavior and way of communicating with the community, so that Da'is, Ulama and Ustadz must be smarter in adapting to communication technology. By maximizing the acceleration of digital technology in the development of digital-sensitive da'wah strategies by prioritizing digital literacy, equality and courage to stand out, and be responsive to information disruption in the post-truth era. Da'wah literacy in the post-truth era is very important for every da'wah actor in the post-truth era. Da'wah literacy strategies that can be used must have personality, politeness, and etiquette. Having the expertise and skills to find and define digital technology that is always in use is very important for da'wah practitioners. 

 

 Keywords: Literacy, Da'wah, Post Truth Era.

 

 

PENDAHULUAN

Dalam kehidupan masyarakat saat ini dihadapkan dengan situasi atau zaman yang serba digital dan milenial, dimana banyak kebohongan yang tersebar disegala penjuru baik secara face to face atau melalui media sosial.   Pada masa ini masyarakat menghadapi tantangan yang sangat berat melebihi era-era sebelumnya yaitu era post-truth, Bahkan banyak dari kita yang belum mengetahui istilah post-truth itu sendiri.  Post-truth atau pasca kebenaran dalam bahasa Indonesia adalah era ketika kebenaran tidak lagi dicamkan oleh orang-orang melainkan orang-orang lebih memilih untuk meyakini apa yang mereka mau berdasarkan emosional walaupun bertentangan dengan data-data konkret yang ada. Pada era ini banyak sekali berita-berita hoax yang tersebar di media sosial contohnya seperti di instagram, twitter maupun facebook, yang seolah-olah merepresentasikan kebenaran padahal nihil akan kandungan kebenaran itu sendiri. Untuk menghadapi era post-truth ini kita sebagai umat muslim tentunya harus bisa membekali diri kita sendiri terlebih dahulu agar terhindar dari berita kebohongan dengan ilmu-ilmu yang mumpuni. Allah selalu menekankan dalam banyak firman-Nya bahwa kita umat Islam pertama-tama harus berdakwah kepada diri kita sendiri dan kemudian kepada orang lain.

Dakwah menurut etimologi (bahasa) berasal dari kata bahasa Arab yang berarti mengajak, menyeru, dan memanggil seruan, permohonan, dan permintaan. Dalam pengertian lain menyebutkan dakwah merupakann bahasa Arab, berasal dari kata da'wah, yang bersumber pada kata (da'a, yad'u, da'watan) yang bermakna seruan, pengilan, undangan atau do'a. Sedangkan Menurut Prof. Toha Yahya Oemar menyatakan bahwa dakwah Islam sebagai upaya mengajak umat dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan di dunia dan akhirat. Ketika kegiatan  berdakwah, faktor  yang  sangat  berpengaruh  dalam suksesatau tidaknya  seorang penceramah dalam mempengaruhi mad'u nya. Meskipun dalam keadaan berhasil  nya  seorang penceramah dalam mempengaruhi mad'u tidak hanya berpatokan oleh faktor penceramah sendiri, akan tetapi sang penceramah memegang peran yang amat penting dalam menentukan keberhasilan dirinya sendiri. Pentingnya berdakwah di era ini dikarenakan kondisi post-truth menjadi  ancaman  yang  besar  bagi  ranah keilmuan,  termasuk  juga  dalam  ranah kajian  keagamaan  seperti  masalah akidah dan tatanan moral. Post-truth dapat menjadi sebuah tsunami pengetahuan  yang  dapat  merusak  pola berfikir  dan  pola nilai  masyarakat. Fenomena post-truth bermula  dari  semakin  populernya  penggunaan  media sosial  oleh  masyarakat  yang  membuat  akses  masyarakat  terhadap  informasi semakin mudah dan cepat. Jadi metode dakwah dapat juga dibilang sangat penting dikuasai oleh para da'i masa kini untuk dapat mencegah banyaknya kebohongan yang tersebar di era post-truth ini. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk menjadikan seorang kyai yang berkompeten dalam kegiatan dakwah islam pada  pengajian  kitabnya  yang  dilakukan  setiap  hari  dipesantren Sunan Kalijogo Jabung  dengan hal ini  peneliti ingin  mengetahui mengenai  strategi  dakwah  KH.  Ali Muzaki di era post-truth ini.

METODE PENELITIAN

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline