Lihat ke Halaman Asli

HIMAKOM UHAMKA Gelar Seminar Wawasan Bertajuk Green Horizon

Diperbarui: 16 Mei 2024   09:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seminar kuliah wawasan. Foto/Dinda Febrianti.D.H

Jakarta - Dalam rangka menggali peran media sosial dalam menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan membawa Indonesia menuju masa depan emas, Himpunan Mahasiswa Komunikasi (HIMAKOM) Universitas muhammadiyah Prof. Dr Hamka menggelar seminar wawasan Green Horizon dengan tema "Strategi Komunikasi Media Sosial Dalam Membentuk Green Environtment Menuju Indonesia Emas" yang diselenggarakan di Aula lantai 4, Uhamka Limau. Rabu (15/05/2024)

Kegiatan tersebut dihadiri oleh direktur penanganan sampah kementrian lingkungan hidup dan kehutanan, Dr. Novrizal Tahar M.Sc sebagai keynote speech. Dalam agenda tersebut juga menghadirkan pemateri yaitu Farida Hariyati M.I.KOM selaku dosen Ilmu Komunikasi FISIP Uhamka, Annie Wahyuni selaku Sustainability Specialist: Manager at Danone Indonesia, serta conten creator, Superhero Kebersihan.

Sambutan Dekan Fisip Uhamka. Foto/Dinda Febrianti.D.H

Dalam sambutannya Dekan Fisip Uhamka, Dra. Tellys Corliana, M.Hum menyampaikan tanggapannya tentang seminar ini "kegiatan ini cukup menarik karena isu-isu lingkungan ini adalah isu yang yang cukup serius serta merupakan isu global, dan kita sebagai sebuah negara memiliki kewajiban untuk dapat melakukan penanganan lingkungan"

Sementara itu, Dr. Novrizal Tahar M.Sc mengucapkan terimakasih dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada mahasiswa dan civitas akademika yang hadir di acara seminar tersebut, serta beliau juga menyampaikan materi kuncinya yang berjudul "Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup". Dalam materinya, Dr. Novrizal Tahar M.Sc memaparkan penyebab dari terjadinya bencana alam di Sumatra Barat tidak lepas dari persoalan perubahan iklim.

Pemaparan materi. Foto/Dinda Febrianti.D.H

"Ada 3 krisis besar didalam planet kita saat ini, yakni krisis perubahan iklim, krisis pencemaran, dan krisis kepunahan keanekaragaman hayati" ujarnya. Menurutnya dampak dari terjadinya krisis perubahan iklim tersebut menyebabkan tinnginya frekuensi iklim ekstrem. Lanjutnya, persoalan-persoalan perubahaan iklim tersebut menjadi salah satu penyebab dari terjadinya banjir bandang di Sumatra Barat kemarin. Hal tersebut dikarenakan oleh curah hujan dalam 1 tahun yang sangat tinggi, akan tetapi dengan jangka waktu yang sangat pendek.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline