Lihat ke Halaman Asli

Dinda AgilFadhila

Mahasiswa Universitas Pamulang prodi Ilmu Komunikasi

Bagaimana PT. Pos Indonesia Mengikuti Program CSR di Era Digital

Diperbarui: 2 Januari 2025   15:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Meningkatkan strategi Komunikasi CSR PT. Pos Indonesia ialah salah satunya industri Tubuh Universal Kepunyaan Negeri (BUMN) yang awal mulanya bergerak dalam bidang pesan menyurat. PT. Pos Indonesia didirikan awal kali pada era belanda tahun 1746 di Jakarta. Tetapi, pertumbuhan dunia teknologi serta data menuntut seluruhnya serba kilat serta tepat. Akibatnya tenaga tukang pos mulai tergeser letaknya dengan kecanggihan teknologi berbentuk sms serta email. 

Penyebaran komunikasi CSR oleh PT. Pos Indonesia merupakan sebuah kewajiban dalam menginformasikan aktivitas CSR kepada stakeholder dan publik umum. Akan tetapi, PT Pos Indonesia belum menyertakan laporan keberlanjutan yang sudah menjadi standar bagi perusahaan di seluruh dunia yang berkontribusi terhadap upaya sustainable development. Selain itu, informasi CSR yang sejalan dengan sustainable development juga dapat dimuat pada media sosial Instagram perusahaan. Namun penggunaan media sosial terutama media Instagram PT Pos Indonesia belum digunakan dengan baik. Sehingga pesan mengenai informasi CSR tidak banyak diposting di dalam media sosial.

Program CSR merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk mendukung sustainable development. Kegiatan public relations dalam menginformasikan program CSR merupakan bentuk validasi perusahaan bahwa kegiatan CSR merupakan kewajiban dan tanggungjawab yang harus dipenuhi. Hal tersebut juga dapat memicu kesadaran bagi sektor usaha lainnya untuk melakukan hal serupa dalam merealisasikan sustainable development yang lebih baik (Kurnia et al., 2019)

Tahapan production komunikasi dilakukan dengan merancang pesan komunikasi terlebih dahulu yaitu dengan membentuk pesan kunci "kepedulian dan keberlanjutan" yang harus disampaikan kepada stakeholder dan publik umum melalui media komunikasi. Perusahaan melakukan media pre-testing sebelum komunikasi dilakukan. PT. Pos Indonesia melakukan analisis pada media online yang dimulai dari tier 1 sampai 3. Analisis tersebut merupakan cara perusahaan untuk mengetahui karakteristik dan segmentasi media yang akan digunakan, sehingga media yang dipilih lebih relevan dan efektif untuk digunakan.

Planning atau perencanaan strategi komunikasi perusahaan dilakukan dengan mengutamakan relevansi pesan komunikasi dengan hasil program CSR perusahaan. Strategi ini dibentuk untuk menunjukkan transparansi dan kejujuran perusahaan terhadap stakeholder dan publik terkait upaya pembangunan keberlanjutan perusahaan. Selain itu perusahaan juga harus mempersiapkan rencana terkait penentuan partisipasi kelompok dalam menyusun dan mengimplementasikan aktivitas komunikasi dari posisi top management perusahaan sampai ke bagian staff public relations. PT. Pos Indonesia juga menyiapkan perencanaan dalam pemilihan media komunikasi yang terdiri dari berbagai jenis media dengan karakteristik dan jenis segmentasi audiens yang berbeda seperti media sosial instagram, facebook, youtube, website perusahaan, media berita online skala nasional dan lokal sampai media internal perusahaan.

Disusun Oleh:

Dinda Agil Fadhila (231012600413), Fitri Novianti (231012600436), Lubna Qotrun Nada(231012600438). Ilmu Komunikasi, Universitas Pamulang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline