Lihat ke Halaman Asli

Citayam Fashion Week Mengganggu Masyarakat?

Diperbarui: 1 Agustus 2022   11:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

photo by Dinda

Belakangan ini kita sedang diramaikan dengan adanya fenomena SCBD yang dimana awalnya itu Sudirman Central Business District tetapi sekarang beralih nama menjadi Sudirman, Citayam, Bojong Gede, Depok. 

Fenomena ini awal nya ramai dikalangan remaja akan tetapi untuk saat ini semua umur sudah meramaikan fenomena ini. Fenomena ini sekarang disebut sebagai Citayem fashion week yang dimana mereka semua menunjukkan fashion terbaik yang mereka punya dan mennjukkan nya dengan berjalan di penyeberangan jalan seperti seorang model.

Fenomena Citayam Fashion Week kini sudah menjadi perhatian banyak publik. CFW ini bukan lagi diramaikan oleh para remaja tetapi sudah banyak public figure seperti model, artis, hingga tokoh pemerintah yang ikut meramaikan fenomena ini. Tetapi sangat disayangkan CFW ini memberikan pro dan kontra dikalangan masyarakat. 

CFW dapat memberikan dampak positif seperti dinilai sebagai ajang untuk membangkitkan kreativitas dan produk lokal yang dimiliki. Tetapi juga menimbulkan dampak negatif seperti mengganggu warga lokal, karena CFW memanfaatkan jalur trotoar dan penyeberangan jalan untuk peragaan busana sehingga tidak sesuai peruntukan.

Tidak hanya warga lokal saja yang merasakan dampak dari fenomena CFW ini, para pekerja yang ada di sekitaran sana juga merasakan dampaknya. Mereka yang bekerja di sekitaran sana sebenarnya cukup terganggu apabila saat ingin istirahat sejenak di kawasan ini seperti duduk-duduk santai sering ikut di usir karena adanya keremaian itu dan cukup terganggu. 

Sangat disayangkan juga lingkungan di sekitaran sama jadi banyak sampah yang berserakan, untuk itu yang datang kesana tetap harus jaga kebersihan lingkungan.

Tanggapan pemerintah provinsi DKI Jakarta mengenai CFW ini yang menganggu masyarakat yaitu dengan memberi opsi yang akan dilakukan di antaranya yaitu merelokasi, menentukan waktu pelaksanaan agar lebih efektif. 

Pemerintah memberikan beberpa opsi tempat untuk pemindahan CFW ini yaitu diantaranya Plaza Selatan Monumen Nasional  yang memang cukup luas dan terdapatnya tempat untuk penonton duduk, Taman Lapangan Banteng, Taman Ismail Marzuki , Senayan, Kemayoran, pusat perbelanjaan, Sarinah dan Kota Tua. 

Untuk mengenai waktu pelaksanaan diadakannya CFW ini, terdapat beberapa usulan jika pelaksanaan CFW diadakan pada hari tertentu seperti saat akhir pekan atau diadakan saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor setiap hari Minggu. Serta nantinya ada pembatasan waktu pelaksanaan ajang CFW hingga pukul 22.00 WIB agar pengunjung yang dari luar tidak ketinggalan transportasi umum. Dengan begitu diharap semoga CFW ini tidak lagi mengganggu masyarakat dan lebih bisa memamerkan produk lokal yang kita punya serta mengasah kreatifitas anak muda di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline