Lihat ke Halaman Asli

Konsep dan Makna Wujud: Keunivokalan Makna Wujud dan Adam (Tiada)

Diperbarui: 10 Agustus 2024   11:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pada dasarnya, wujud memiliki makna yang sama walaupun subjeknya berbeda. Adapun wujud dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu wajibul wujud dan mumkinul wujud. Pembagian yang dimaksud adalah pembagian atas wujud itu sendiri dan bukan hal yang lain. 

Sebagai contoh mudahnya, pembagian buah adalah apel, pisang, dan durian. Pembagian di atas adalah pembagian atas buah itu sendiri dan bukan yang lain. Maka, pembagian wujud adalah univokal. 

Dengan begitu, bentuk kontra dari wujud adalah adam atau ketiadaan harus univokal dan bermakna tunggal. Jika adam memiliki makna yang beragam sedangkan kontradiksi dari adam hanya satu, maka itu mustahil. Maka ketiadaan atas batu, pohon, dan matahari merupakan makna ketiadaan yang sama, serupa halnya dengan wujud. 

Menurut Allamah Thabathaba'i, antara wajibul wujud dengan mumkinul wujud adalah ekuivocal, sedangkan antara mumkinul wujud dengan mumkinul wujud yang lain adalah univokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline