Lihat ke Halaman Asli

Maafkan Aku Ramadhan

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

hai ramadhan, sebentar lagi kau akan berakhir..
haruskah berakhir tanpa aku?

hai ramadhan, aku menunggumu..
dari bulan ke bulan sampai akhirnya kau tiba di penghujung hari ini,
aku masih belum merasakn kedtaanganmu, mau kah kau bertamu dalam rumah kecilku ini , menjenguk ku dan bersamaku..

hai ramadhan, sungguh aku merindukan pertemuan kita di tahun kemarin, dengan al-quran yang tiada henti aku baca, denngan doa yang tiada henti ku ucap, dengan rindu yang membunncah untuk selalu bermesra dengan mu,

hai ramadhan, aku menunggu mu yang sampai detik ini belum hadir di kediaman hati ku,

ada apa?
apakah kau sedikit melihatku?
sampai sejauh mana rinduku kepada mu?

sungguh, aku merindukan mu,
ramdhan, engkau tahu..
ketidak berdayaanku dengan kelalaianku,

aku,
aku ingin kau hadir, aku tahu
kau adalah bulan yang didambakan
bahkan nabi dan tuhanku memuliakanmu,
namun aku ..
aku lalai hingga kau akan berakhir..

hai bulan yang dimuliakan Allah dan rosul ku :(
kemarilah, datang dan berdiam dikediamanku,

biarkan sebentar,
sebelum kau pergi aku memelukmu,
mendekapmu dan sampaikan salam untuk rasulku,
disana dengan semua kekurangan ku dalam mencintainya,

hai bulan yang begitu suci,
aku tau, dengan semua kemalangan pada diriku,
Allah tahu bagaimana hatiku,
bagaimana rasa malasku dan penyesalanku,

ramadhaan,
dengan penuh penghormatan yang hanya terucap,
tidak berlakukah maaf ku..?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline