Teman saya kemarin curhat, dia akan dijodohkan dengan pria yang lebih muda usianya. Hampir terpaut 15 tahun. Katanya ini program dari pengajian yang diikutinya. Sedang digalakan para pemuda anggota pengajian itu untuk menikahi para wanita yang lebih tua usianya. Hal ini untuk membantu para wanita anggota pengajian untuk menemukan jodohnya.
Di antara teman-teman yang sudah dijodohkan terlebih dahulu teman saya ini termasuk yang paling sering gagal dan selalu mendapat penolakan dari pria-pria muda yang dijodohkan oleh guru ngajinya. Teman saya ini memang tidak cantik-cantik amat. Pekerjaannya pun hanya sebagai guru swasta. Makanya yang lebih cepat laku adalah sesama wanita yang kerjaanya lumayan bagus dan paling mapan diantara mereka. Ada yang berprofesi sebagai PNS, dosen, karyawati, dokter, eksekutif di BUMN dan ada juga yang bisnis woman yang sukses pasti akan segera mendapatkan jodohnya, sedangkan teman saya selalu mendapat penolakan.
Kemarin dia cerita lagi tentang perjodohannya yang juga mengalami penolakan untuk yang kesekian kali. Saya jadi berpikir program seperti itu sebenarnya bukan perjodohan murni untuk membangun rumah tangga tapi untuk subsidi silang agar para pria muda yang belum mapan ini punya sandaran dari istri yang dinikahi melalui perjodohan itu.
Perjodohan seperti itu bagus juga jika si istri ikhlas menopang dan membantu suaminya yang lebih muda dan belum punya pekerjaan tetap karena rata-rata baru tamat kuliah. Biasanya si suami akan berusaha untuk mandiri dengan berwiraswasta tentunya dengan modal awal dari si istri. Yang penting kedua belah pihak saling ikhlas dan suami tidak mengkhianati istri setelah sukses nanti.
Memang ada cerita-cerita duka saat si suami sudah sukses sang istri akan diduakan atau ditinggalkan begitu saja. Penyebabnya adalah si istri sudah tua dan tak bisa melayani si suami untuk perkara bathiniah. Jadinya mau tak mau si istri pun merelakannya walau dengan perasaan yang menyesakan dada.
Tapi ada juga yang bahagia dengan perjodohan seperti itu karena si istri menemukan laki-laki yang tahu diri dan setia tak mau mengkhianati si istri yang berkorban disaat-saat awal dalam membangun keluarga mereka di awal-awal dulu.
Jadi kesimpulannya menurut saya apa pun tujuannya pada akhirnya tergantung niat dari pasangan yang dijodohkan itu. Jika tujuannya hanya sebatas materi maka mereka akan mendapatkan materi. Tapi jika niatnya untuk membangun keluarga yang bahagia maka kebahagiaan lah yang akan didapat.
#Dinda Kirana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H