"Stunting" menjadi perhatian Indonesia akhir-akhir ini, Dikutip dari CNN Indonesia Jokowi mengimbau kepada ibu-ibu untuk tidak melahirkan setiap tahun. Jokowi menuturkan bahwa para ibu butuh jarak 3 tahun untuk setiap kehamilan.
"Harus lebih dari tiga tahun. Jangan tiap tahun punya anak. Lebih dari tiga tahun, diatur, sehingga ibu sudah pulih, gizinya baik, baru boleh punya anak lagi, "Ucap Jokowi pada Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional Tahun 2022 di Medan, Kamis (7/7).
Lalu apa hubungannya dengan Stunting ? Stunting adalah kondisi anak balita (Usia dibawah 5 tahun) yang mengalami gagal tumbuh dikarenakan kekurangan gizi kronis sehingga mengakibatkan kurangnya tinggi badan pada anak dibandingkan yang seharusnya dan anak-anak seusianya.
Hal tersebut yang melatar belakangi Mahasiswa KKN Universitas Pendidikan Indonesia untuk mengadakan Observasi kondisi anak balita di Desa Maracang, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta serta melakukan Sosialisasi melalui Pamflet Mengenai "Pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap"
Tujuan dari dilakukan Imunisasi adalah agar anak mendapatkan Imunitas atau kekebalan anak secara individu dan Eradikasi. Bila Imunisasi dilakukan secara benar, maka Imunisasi akan didapatkan kemanfaatan sebagai berikut :
- Dapat Menurunkan Morbiditas (Angka Kesakitan)
- Menurunkan Mortalitas (Angka Kematian)
- Terhindar dari kecacatan,
- dan Eradikasi penyakit di suatu daerah atau negeri.
Kegiatan sosialisasi tersebut dilakukan di beberapa titik Posyandu yang ada di Desa Maracang dengan dibantu oleh Kader Posyandu dan bidan juga dokter yang bekerja di Puskesmas Maracang. Kegiatan tersebut selaras dengan apa yang dituturkan oleh Jokowi dalam pidatonya di Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional guna mencegah terjadinya Stunting pada anak-anak di Indonesia. Karena, dari kesadaran para ibu untuk melakukan Imunisasi tersebut perkembangan Ibu dan anak akan terus diawasi dan dibantu untuk memenuhi gizi Ibu dan anak sehingga, diharapkan jika sudah tumbuh kesadaran untuk melakukan Imunisasi bisa mengurangi angka Stunting di Indonesia.
Berdasarkan hasil dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021 yang dilaksanakan kementerian kesehatan, angka Prevalensi di Indonesia tercatat sebanyak 24,4% hal ini setara dengan 1 dari 4 anak di Indonesia mengalami Stunting, jumlah tersebut juga masih berada di atas rata-rata dengan standard yang ditetapkan oleh WHO (World Health Organization) yaitu sebesar 20%
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H