Lihat ke Halaman Asli

Dinda SintiaPutri

Perencanaan Wilayah Kota

Peralihan Zona Pertanian, Bagaimana Tradisi dan Ketahanan Pangan Kabupaten Jember

Diperbarui: 28 Agustus 2021   08:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Indonesia merupakan  Negara agraris dengan berjuta juta hektar lahan pertanian yang terbentang. Termasuk juga Provinsi Jawa Timur yang didalamnya mencakup Kabupaten Jember dengan kawasan pertanian banyak berada di liuar kawasan perkotaan. Tentu kita tahu bahwa pertanian menjadi sector yang cukup krusial untuk pengembangan suatu kawasan. Bagaimana suatu kawasan dapat terimplementasikan dengan baik penggunaan lahanya, atau justru terjadi pengubahan peruntukan kawasan.

Sektor pertanian mempunyai peranan penting karena selain sebagai sector pendorong kegiatan ekonomi seperti kegiatan ekspor impor hasil pertanian, diketahui Kabupaten Jember sebagai salah satu penghasil tembakau cerutu terbesar yang ada di Indonesia. Hal ini tentu juga salah satu pendorong kegiatan perekonomian bagi Kabupaten Jember. Tidak hanya itu peruntukan lahan pertanian juga banyak menghasilkan keuntung tersendiri terlebih bagi petani lokal yang memanfaat lahan miliknya untuk penanaman padi maupun palawija. Bahkan ketika sedang terjadi musim panen raya biasanya akan diadakan tradisi selamatan syukuran sebagai salah satu bentuk rasa syukur akan kekayaan alam yang melimpah seperti kesuburan tanah, kelancaran proses irigasi dan juga yang lainya.

Namun saat ini mulai banyak terjadi peralihan fungsi kawasan, yang awalnya peruntukan lahanya digunakan untuk lahan pertanian kini menjadi kawasan perdagangan jasa bahkan banyak juga perlaihan fungsi kawasan ini digunakan untuk pemukiman yang mana kita tahu tentu jumlah penduduk semakin lama juga semakin bertambah (dinamis) dan otomatis membutuhkan lahan untuk tempat tingal. Maka dari itu banyak terjadi peralihan fungsi kawasan .

Perlu kita pahami bahwa pengubahan aktivitas kegiatan yang awalnya memanfaatkan lahan pertanian untuk pengembangan kawasan menjadi kawasan perdagangan dan jasa dan pemukiman yang memang benar jika di pikirkan dari segi ekonomi akan menghasilkan keuntungan bagi para pelaku usaha.Artinya dalam perencanaan suatu daerah perlu banyak pertimbangan tidak hanya dari segia keuntungan ekonomi saja melainkan juga harus memikirkan sosio cultural masyaraat setempat..

Namun jika dipikirkan kembali bagaimana kondisi ketahanan pangan suatu kawasan jika peruntukan lahanya digunakan untuk sector non pertanian. Tentunya sebagai seorang perencana yang baik harus memikirkan bagimana solusi yang dapat diterapkan untuk kepentingan dimasa yang akan datang. Hal ini membutuhkan perencanaan yang matang terkait bagaimana nantinya arah perkembangan kedepan dapat meberikan dampak yang terbaik bukan hanya bagi pemangku kepentingan saja melainkan juga dari masyarakat. Karena dalam suatu perencanaan masyarakat tidak hanya menjadi sebuah objek perencanaan melainkan juga menjadi subjek dalam perencanaan dimana masayarakat akan ikut turut ikut andil dalam penjagaan atau pelestarian hasil dari sebuah perencanaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline