Lihat ke Halaman Asli

Dinda Aulia

Mahasiswa

Pancasila di Era Global: Pedoman Filosofis Masa Depan Indonesia

Diperbarui: 21 November 2023   04:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Makna Pancasila sebagai filsafat penuntun kehidupan, ideologi, dan landasan negara lebih krusial dari sebelumnya. Studi ini mendalam tentang signifikansi Pancasila dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh globalisasi, yang telah mengubah negara menjadi entitas terhubung. Meskipun memiliki sejarah penting, sebagian orang di Indonesia tampaknya telah melupakan makna mendalam Pancasila.

Proses formulasi Pancasila adalah suatu proses yang panjang, mencerminkan perannya sebagai kompas bagi bangsa. Secara struktural, Pancasila menggambarkan sistem bertingkat, di mana setiap prinsip memiliki posisi yang tak tergantikan, memastikan sifatnya yang tak dapat diubah. Bertindak sebagai batu fondasi, Pancasila mengatur berbagai aspek pemerintahan, termasuk ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, pertahanan, dan keamanan negara.

Sebagai suatu filsafat, Pancasila memandang manusia sebagai ciptaan yang berasal dari entitas ilahi, memupuk kesadaran, moralitas, dan keterkaitan. Disimbolkan oleh Garuda berwarna emas, Pancasila memiliki posisi sebagai jiwa bangsa, identitas karakteristik, pedoman hidup, dasar negara, dan sumber segala hukum. Nilainya yang tinggi secara sejarah, melalui proses yang cermat berkembang.

Di hadapan globalisasi, menjaga nilai-nilai Pancasila menjadi suatu keharusan bagi generasi masa depan Indonesia. Studi ini menekankan perlunya warga negara untuk mematuhi nilai-nilai ini, karena mengabaikan Pancasila dapat mengakibatkan konflik masyarakat, pelanggaran hak dan kewajiban, ketidakamanan, dan ketidakaturan.

Peran Pancasila sebagai ideologi, menekankan akarnya dalam kata Yunani 'idea' dan 'logos,' yang menyiratkan konsep-konsep mendasar dan pengetahuan. Ini menjelaskan bagaimana Pancasila berfungsi sebagai kekuatan penyatuan, mencegah konflik dan memperkuat persatuan nasional. Diskusi ini juga melibatkan pendekatan metodologis studi, menggunakan metode deskriptif-analitis dan hermeneutika untuk mendapatkan data yang relevan.

Lima prinsip Pancasila saling terkait secara rumit, membimbing warga Indonesia untuk mengakui ketuhanan, menjunjung tinggi kemanusiaan, memprioritaskan persatuan, menerapkan demokrasi, dan berjuang untuk keadilan sosial. Gagal mengintegrasikan Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari bisa mengakibatkan ketidakharmonisan masyarakat, pelanggaran hak, ketidakamanan, dan ketidakaturan.

Menekankan signifikansi Pancasila yang berlapis: sebagai filsafat kehidupan, ideologi, dan dasar negara. Ini memanggil komitmen kolektif untuk mempertahankan dan menerapkan Pancasila dalam semua aspek kehidupan, memastikan kelanjutan kemakmuran dan persatuan Indonesia.

Dinda Aulia 

Fakultas Sains dan Teknologi 

Prodi Sistem Informasi 

Dr. WAHIDULLAH, S.H.I., M.H.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline