Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Perkembangan Emosional pada Masa Remaja

Diperbarui: 7 Desember 2023   20:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masa remaja adalah masa di mana seorang anak tumbuh dari masa kanak-kana menuju kerah dewasa yang tidak dapat di tetapkan secara pasti (Sary, 2017). Masa remaja adalah periode kritis yang terjadi pada kehidupan individu yang diwarnai dengan perubahan fisik, sosial, dan emosional yang sangat signifikan. Dimasa inilah anak-anak sering di katakana sebagai tahap pencarian jati diri. Perkembangan emosional pada masa ini menjadi fondasi bagi pembentukan identitas dan kemandirian. Usia remaja terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu remaja awal 10-14 tahun, remaja Tengah 15-27 tahun, remaja akhir 18-21 tahun.

Pada masa remaja seorang anak sudah mulai mempunayi kapasitas untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan secara efisien mencapai puncaknya dikarenakan pertumbuhan otak mencapaikesempurnaan. Pada masa remaja ini juga terjadi reorganisasi lingkaran syaraf prontal lobe (belahan otak bagian depan sampai pada belahan atau celah sentral). Printable lobe ini berfungsi dalam aktivitas kognitif tingkat tinggi, seperti kemampuan dalam merumuskan perencanaan strategis atau kemampuan mengambil keputusan (Sary, 2017)

Perubagan biologis, pisikologis, dan soaial pada masa remaja dapat memicu terjadi konflik sosial antar remaja ataupun dengan dirinya sendiri, dan lingkungan sekitarnya. Apabila konflik yang terjadi pada ini tidak diselesaikan dengan baik makan akan memberikan dampak negative terhadap perkembangan remaja, termasuk masalah mental emosional (Yulia Susanti, 2016). Masalah emosional pada remaja merupakan sesuatu hal yang menghambat seseorang dalam usahanya menyesuaikan diri dengan lingkungan dan pengalamannya.

Terdapat beberapa spek penting yang membentuk perkembangan emosional pada masa remaja, yaitu:

  • Identitas diri dan eksplorasi, Salah satu perkembangan emosi pada masa remaja adalah eksplorasi identitas diri. Remaja mulai bertanya pada diri sendiri, "Siapakah saya? " dan "Nilai dan keyakinan apa yang saya miliki? " Proses eksplorasi identitas ini sering kali melibatkan trial and error, ketika orang-orang mencoba peran dan gaya hidup yang berbeda untuk menemukan tempat mereka dalam masyarakat mencari.
  • Kontrol Emosi dan Pengelolaan Stress, Perubahan hormonal yang kuat selama masa remaja dapat menyebabkan perubahan emosi yang liar. Remaja belajar bagaimana menghadapi emosi seperti kemarahan, kebahagiaan, dan ketakutan. Mereka juga menghadapi stres akibat tuntutan akademis, hubungan dengan teman sebaya, ekspektasi sosial, dan banyak lagi. Keterampilan manajemen stres yang dikembangkan selama  ini menjadi dasar kesehatan mental.
  • Hubungan Sosial dan Interaksi Antar Pribadi, Masa remaja sering kali meletakkan dasar bagi hubungan sosial yang lebih kompleks. Remaja mulai menjalin persahabatan yang mendalam dan mengalami perubahan dalam hubungannya dengan keluarga. Interaksi sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, dan interaksi online berperan penting dalam mengembangkan keterampilan sosial anak.
  • Kemandirian dan Tanggung Jawab, Pada masa remaja, keinginan untuk lebih mandiri dan bebas semakin kuat. Orang-orang ini ingin mengendalikan hidup mereka, membuat keputusan, dan mengelola tanggung jawab pribadi mereka. Meskipun hal ini dapat menimbulkan konflik dengan orang tua, proses ini penting untuk membangun kemandirian yang sehat.
  • Krisis Identitas dan Pencarian Tujuan Hidup, Banyak remaja mengalami krisis identitas ketika mereka mencoba menemukan makna  dan tujuan hidup. Fokusnya adalah pada apa yang ingin mereka capai, seperti pendidikan, karir, hubungan, dll. Meskipun hal  ini dapat menimbulkan ketidakpastian, hal ini juga merupakan peluang untuk pertumbuhan dan penemuan pribadi.
  • Perkembangan Moral dan Etika, Perkembangan moral dan etika juga terjadi pada masa remaja. Kaum muda mulai membentuk opini tentang benar dan salah dan mulai memahami konsekuensi etis dari tindakan mereka. Pendidikan moral dan nilai-nilai kekeluargaan memegang peranan penting dalam  perkembangan ini.
  • Tantangan Kesejahteraan Mental, Perubahan lainnya, beberapa remaja mengalami masalah psikologis seperti kecemasan dan depresi. Stres yang timbul dari berbagai aspek kehidupan remaja dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka, menyoroti pentingnya dukungan sosial dan memahami perubahan yang mereka alami.

Remaja pada rentang usia 15-19 tahun rentang pada masa usia remaja pertengahan, dimana pada usia ini remaja membutuhkan teman dan ebih "narcistic" yaitu lebih mencintai diri sendiri. Remaja pada usia ini lebih suka berkumpul dengan teman-temannya yang memiliki sifat yang sama atau mirip dengannya, dan bersifatlabil atau mudah berubah-ubah tidak menentu atau plinplan. Semakin bertumbuhnya usia maka emosi, minat, konsentrasi, dan cara berpikir remaja sudah mulai stabi;. Kemampuan dalam menyelesaikan masalah sudah mulai meningkat. Remaja juga sudah mulai minat terhadap fungsi-fungsi intelektual, egonya mencari kesempatan Bersatu dengan orang-oranglainnya dan dalam pengalam-pengalaman baru (Santrock, 2013)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline