Lihat ke Halaman Asli

Teori Kognitif Anak Berdasarkan Teori Vygotsky

Diperbarui: 23 Oktober 2023   18:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Lev Vygotsky (1896-1934) adalah seorang psikolog dan ahli pendidikan asal Rusia yang memainkan peran penting dalam perkembangan teori perkembangan kognitif anak. Vygotsky sangat dipengaruhi oleh pemikiran Marxis, khususnya dalam hal pandangan terhadap peran sosial dan budaya dalam perkembangan individu. Konsep materialisme historis dan dialektika yang mendasari pemikiran Marxis mempengaruhi cara Vygotsky melihat interaksi antara individu dan lingkungan mereka.

Vygotsky melakukan penelitian yang luas, khususnya dalam bidang psikologi perkembangan anak. Ia melakukan pengamatan dan penelitian empiris yang membantunya merumuskan teorinya tentang zona perkembangan aktual dan potensial anak. Vygotsky mengembangkan teori perkembangan kognitif yang menekankan peran kunci dari interaksi sosial, budaya, dan bantuan orang dewasa dalam membentuk kemampuan kognitif anak. Teorinya juga memunculkan konsep penting seperti zona perkembangan proximal, yang menyoroti perbedaan antara kemampuan aktual dan potensial anak dalam mencapai tugas-tugas kognitif.

Berdasrkan teori Vigotsky perkembanga manusia sebagai suatu yang penting yang tidak terpisahkan dari kegiatan-kegiatan sosial dan budaya. Vygotsky menekankan bagaimana proses-proses perkembangan mental seperti ingatan, perhatian, dan penalaran melibatkan pembelajaran menggunakan temuan-temuan masyarakat seperti Bahasa, sistem matematika, dan alat-alat ingatan. Ia juga menekankan bagaimana anak-anak dibantu berkembangan dengan bimbingan dari orang-orang yang sudah terampil di dalam bidang-bidang tersebut. Vygotsky lebih nekankan peran orang dewasa dan anak-anak lain dalam memudahkan perkembangan si anak.

Menurut Vygotsky, anak-anak lahir dengan fungsi mental yang relative dasar seperti kemampuan untuk memahami dunia luar dan memutuskan perhatian. Pada anak-anak dapat dikatakan tidak banyak memiliki fungsi mental yang lebih tinggi seperti ingatan, berfikir, dan menyelesaikan masalah. Vygotsky mencari pengertian bagaimana anak-anak berkembang dengan melalui proses belajar, dimana fungsi-fungsi kognitif belum matang, tetapi masih dalam proses pematangan. Vygotsky membedakan antara actual development dan potensial development pada anak yang disebut zone of proximal development. Actual development ditentukan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa atau guru. Sedangkan potensial development membedakan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu, atau memecahkan masalah di bawah petunjuk orang dewasa atau Kerjasama dengan temannya.

Maksud dari Zone of Proximal Development yaitu menitikberatkan perkembangan pada interaksi sosial yang dapat memudahkan perkembangan anak. Sepertihalnya jika seorang anak mengerjakan tugas sekolah secara individu, untuk anak yang masih dalam tahap perkembangan maka kemungkinan akan berjalan sangat lambat. Untuk memaksimalkan perkembangannya maka seorang guru bisa membuat kelompok diskusi diman anak yang belum bisa bekerjasama dengan teman yang lebih terampil untuk dapat memimpin secara sistematis dalam memecahkan masalah yang lebih kompleks. Jadi penekannya ada pada pengaruh sosial pada kecerdasan anak.

Teori Vygotsky yang lain yaitu "Scalffolding", yaitu merupakan istilah yang digunakan orang dewasa untuk menentukan anak-anak melalui Zone of Proximal Development. Penerapan Scalffolding biasanya dialakukan dengan cara memberikan sejumlah bantuan selama tahap-tahap awal pembelajaran dan kemudian mengurangu bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada anak tersebut mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar segera setelah ia mampu mengerjakan sendiri.

Perkembangan Kognitif yang terjadi pada setiap individu terjadi pada saat seseorang mendapatkan sebuah pengalama baru atau dapat memecahkan suatu masalah. Dalam sebuah usaha ntuk mendapatkan pemahaman kognitif seseorang akan memadukan yang namanya pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki sehingga muncul pengetahuan baru. Terdapat tiga pernyataan dalam pandangan Vygotsky mengenai perkembangan kognitif pada anak, yaitu 1) keakhlian seorang anak dapat di pahami apabila di analisis dan di interprestasi secara devlomental, 2) kemampuan kognitif dimediasi dengan kata, Bahasa, dan bentuk diskursus, yang berfungsi sebagai alat psikologis untuk membantu dan mentrasformasi aktivitas mental, 3) kemampuan kognitif berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakang sosiokultural (Santrock, 2008).

Omrod mengemukakan beberapa beberapa gagasan teori Vygotsky dalam uapaya mengembangkan kemampuan kognitif peserta anak, yaitu:

Melalui percakapan antar orang dewasa dengan anak secara informal dan Pendidikan formal di sekolah, menurut Vygotsky, dalam interaksi antar orang dewasa dengan anak terjadi saling pertukaran informasi terutama bagaimana orang dewasa menyampaikan makna tentang objek dan peristiw, serta secara lebih umum mengenai pengalaman manusia dalam kaitan dengan nilai budaya sebagai bagian dalam perjalanan kehidupan manusia. Orang dewasa, termasuk orang tua menjadi mediator dalam Upaya menyampaikan nilai buday.

Budaya memiliki pengaruh pada perkembangan kognitif anak dalam menjalani kehidupan. Contohnya: anak akan belajar menguasai perangkat computer yang digunakan untuk mencegah masalah dan sekaligus akan bermanfaat bagi anak dalam mengembangkan kemampuan kognitif.

Kemampuan berfikir dan berbahasa berkembang pada awal tahun perkembangan anak. Perkembangan kognitif menurut Vygotsky sangat tergantung pada perkembangan dan penguasaan Bahasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline