Lihat ke Halaman Asli

Terbongkar Sisi Gelap Dugaan Korupsi di BPPD Sidoarjo: Pejabat Juga Terlibat?

Diperbarui: 6 Juli 2024   14:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Beberapa bulan terakhir, isu pengurangan anggaran pegawai Badan Pengelola Keuangan dan Properti (BPPD) Sidoarjo menjadi agenda. Kuasa hukum Siskawati, Erlan Jaya Putra meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera mengusut dan menghukum pejabat yang diduga terlibat dalam perilaku korupsi tersebut. Desakan ini didasarkan pada fakta bahwa uang hasil rabat investasi diberikan kepadapejabat tinggi Pemkab Sidoarjo.

Penasihat hukum Siskawati menilai KPK harus mengambil peran lebih besar dalam menjalankan mandat pemberantasan korupsi. Selama bertahun-tahun, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) gagal menghentikan korupsi yang merajalela di Indonesia. Oleh karena itu, usulan Erlan Jaya Putra untuk meminta Komisi Pemberantasan Korupsi lebih terlibat dalam penyidikan dan penindakan terhadap pejabat koruptor menjadi sangat penting. Kasus BPPD Sidoarjo sempat memecah belah dan menuai banyak kontroversi. Dugaan keterlibatan pejabat senior Pemerintahan Sidoarjo dalam perilaku koruptif tersebut menimbulkan banyak keraguan terhadap integritas pemerintahan di Sidoarjo. Oleh karena itu, Komisi Pemberantasan Korupsi perlu mengambil tindakan cepat dan tegas untuk menghentikan praktik tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, korupsi telah menjadi masalah serius di Indonesia. Oleh karena itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perlu melakukan upaya efektif untuk mencegah praktik buruk tersebut. Permintaan Erlan Jaya Putra agar Komisi Pemberantasan Korupsi lebih terlibat dalam penyidikan dan penindakan pejabat koruptor penting dan harus dipenuhi. Secara keseluruhan, Kuasa Hukum Siskawati meminta KPK lebih terlibat dalam penyidikan dan penindakan pejabat koruptor, dan hal ini perlu dan harus ditindaklanjuti. Oleh karena itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perlu melakukan upaya efektif untuk menghentikan korupsi tersebut dan menjaga kedaulatan pemerintah di Indonesia.

Kasus BPPD Sidoarjo ini menjadi contoh nyata bagaimana korupsi dapat merugikan banyak pihak, terutama para pegawai yang hak-haknya dirampas. KPK didesak untuk menyelesaikan kasus ini dengan tuntas, adil, dan transparan, serta menindak semua pihak yang terlibat tanpa pandang bulu. Masyarakat pun perlu mengawasi dan mendukung upaya KPK dalam memberantas korupsi di Indonesia.

Mari kita bersama-sama tolak segala bentuk korupsi dan dukung KPK dalam mewujudkan Indonesia yang bersih dan bermartabat.

Nama : Dinda Aulia Putri

Prodi : Administrasi Publik

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline