Lihat ke Halaman Asli

Dinda Aulia

Mahasiswa

Etika Berbahasa Isyarat: Jangan Sampai Merugikan Pemiliknya Yaa

Diperbarui: 17 Desember 2023   08:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Beberapa waktu kebelakang terdapat sebuah trend di salah satu platfrom media sosial, yakni tiktok. Trend ini adalah menyanyikan lagu menggunakan bahasa isyarat, dimana trend ini mengikuti sebuah drama korea "twinkling watermelon" yang disalah satu scene nya, sang pemeran utama, Yi-Chan, menyanyikan sebuah lagu untuk sang pemeran utama cewek yang tuli menggunakan bahasa isyarat. Seketika hal tersebut menjadi trend di media sosial terutama tiktok.

Padahal kebanyakan dari mereka sama sekali tidak bisa berbahasa isyarat. Kebanyakan dari mereka hanya 'meniru' gerakan bahasa isyarat, layaknya melakukan dance cover, bukan benar-benar 'belajar' atau menguasai bahasa isyarat. Dalam sebuah akun tiktok @Pikiping ia meminta teman tuli nya yang juga merupakan seorang dosen pendidikan bahasa tuli di Rochester, New York untuk me-reaction beberapa video terkait trend tersebut dan hasilnya.... semua isyarat yang ditampilkan oleh mereka salah atau tidak sesuai bahkan Pak suryo seringkali tidak memahami makna dari bahasa isyarat yang ditampilkan. Pak suryo juga berulangkali memberikan pembetulan terhadap bahasa isyarat yang ditampilkan.

pak suryo menekankan bahwa jika belum mahir berbahasa isyarat jangan pernah mengupload kegiatan berbahasa isyarat dalam bentuk apapun di sosial media, dan juga jangan jadikan bahasa isyarat sebagai keuntungan pribadi. Lebih baik libatkan teman-teman tuli, karena kan bahasa isyarat milik teman-teman tuli jadi sebagai orang dengar kita tidak boleh menggunakan bahasa isyarat untuk keuntungan pribadi.

akun tiktok @Pikiping selain membahas tentang trend berbahasa isyarat yang salah ia juga membahas tentang etika belajar bahasa isyarat. Menurutnya, ketika kita sebagai orang dengar ingin belajar bahasa isyarat etika nya haruslah belajar dari orang dengar. mengapa begitu?? apa salahnya belajar dengan orang dengar?

awalnya ketika saya melihat video itu juga berfikir, apa salah nya belajar dengan orang dengar, bukannya lebih memudahkan kita untuk memahami makna dari isyarat tersebut. Namun, setelah saya pahami dan melihat video di akun tiktok itu saya memahami bahwa ada beberapa hal yang mungkin menjadi alasan kita harus belajar bahasa isyarat melalui orang tuli

1. Bahasa isyarat merupakan bahasa yang langka atau minoritas, dimana penuturnya itu hanya orang-orang tuli. Jadi, yang mengetahui dan memahami itu hanya teman-teman tuli. mungkin akan ada pertanyaan, kenapa bahasa inggris boleh diajarkan oleh orang selain orang inggris, sedang bahasa isyarat harus orang tuli? jawabannya satu, karena bahasa inggris bukan bahasa yang langka banyak penuturnya diseluruh dunia. Sedangkan bahasa isyarat penutur nya hanya orang tuli.

2. Bahasa isyarat itu milik teman-teman tuli Perlu diingat bahwa bahasa isyarat itu ada karena teman-teman tuli.

3. Memberikan Kesempatan Untuk Orang Tuli Mengembangkan dirinya dan Memiliki Mata Pencaharian.

Tanpa kita sadari dengan disabilitas yang mereka miliki, mungkin mereka tidak punya kesempatan yang sama dengan kita dalam mengembangkan diri dan bekerja. Tetapi mereka bisa punya cara lain untuk mengembangkan dirinya dan bekerja,salah satu nya dengan membuat konten video berbahasa isyarat dan menjadi pengajar bahasa isyarat dan kebanyakan dari mereka menjadikan pengajar bahasa isyarat sebagai mata pencaharian mereka. Oleh karena itu, kita sebagai orang dengar berikanlah kesempatan bagi teman-teman tuli untuk mengembangkan dirinya dan bekerja.

4. Teman-teman tuli menggunakan bahasa isyarat dalam kehidupan sehari-hari. Pastinya mereka lebih memahami setiap isyarat yang ada, memahami arah gerakan isyarat nya juga, dan juga kan teman-teman tuli terbiasa menggunakan isyarat tersebut jadi, memimalisir lupa ketika mengajar. Hal ini bisa menghindari kemungkinan adanya kesalahan berbahasa isyarat oleh teman-teman dengar, sehingga bahasa isyarat akan menjadi pengetahuan yang bermanfaat untuk teman-teman dengar berkomunikasi dengan teman-teman tuli diluar sana.

Selain itu kan alasan kita belajar bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan teman-teman tuli, jadi kita perlu belajar ke yang berbahasa isyarat yakni teman-teman tuli.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline