haii sobat kompasiana dimanapun kalian beradaaaa.....
melihat judul ini pasti ada yang pro dan kontra ya.
Mungkin jika yang membaca judul ini adalah siswa mereka akan bersorak "SETUJUUU" Tapi jika yang membaca ini adalah guru BK wahhh mereka akan memarahi saya dan siswa siswa ini "kalian ini tidak tau apa apa". wkwkw
Sabar sabar
Tidak dapat dipungkiri stigma bahwa guru BK hanya makan gaji buta benar benar menyebar di kalangan siswa mungkin saja sampai ke para guru lainnya.
Disekolah SMA saya dahulu saja, banyak siswa yang menyebutkan guru BK itu 'makan gaji buta' karena belia tidak pernah masuk ke kelas padahal telah diberikan jam kelas. Padahal ada hal yang melatarbelakangi itu. Selain itu, kita bisa untuk langsung ke ruang BK jika ingin merasakan 'kerja' dari guru BK, dan saya telah merasakannya.
Bagaimana stigma ini bisa muncul dan berkembang di siswa dan masyarakat luas?
Stigma ini bisa muncul karena para siswa tidak pernah merasakan layanan yang disediakan oleh para guru BK, mengapa bisa begitu? hal ini ada beberapa sebab yang pertama sang guru tidak diberikan kesempatan menjelaskan apa saja layanan yang dapat ia berikan kepada siswa, yang kedua sang guru BK tidak diberikan waktu masuk kekelas padahal bimbingan kelas merupakan salah satu layanan dasar yang harus diberikan guru BK, yang ketiga jumlah guru BK yang tidak sesuai standart jadi walau ketika diberikan waktu masuk kekelas sang guru BK tidak dapat masuk ke semua kelas , yang keempat karena guru BK yang tidak memiliki inisiatif atau berusaha dalam memperkenalkan layanannya, dan yang terakhir guru BK tersebut malah membuat para siswa tidak nyaman dan takut
Karena beberapa alasan disana jadilah para siswa tidak pernah menerima layanan apapun dari guru BK disekolahnya, jangankan menerima mereka saja mungkin tidak tau apa yang bisa ia lakukan dengan guru BK.
Jika para sobat kompasiana masih bingung apa sih sebenarnya tugas BK, saya akan menjelaskannya secara singkat dan jelas disini.
Tugas utama guru BK ialah memberikan Bimbingan dan Konseling.