Lihat ke Halaman Asli

Dinda Eka Fitriani

Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tugas Kelompok 5 Kisah Hidup dengan Gaya Kilas-Balik ll

Diperbarui: 21 Oktober 2022   22:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kelompok 5:
Ellena Kusuma 11220520000007
Dinda Eka Fitriani 11220520000030
Hanisa Fazrianti 11220520000021
Fitriani Tri Wulan Dari 11220520000028
Muhammad Dwiki Dharmawan 11220520000034

KISAH HIDUP DENGAN GAYA KILAS-BALIK II

"Perjuangan"

Saat ini aku telah berhasil masuk Universitas Islam Negeri Jakarta, walaupun prodi yang ku inginkan bukanlah pilihan pertamaku, namun aku bersyukur telah berada disini. Keinginanku yang sangat ingin masuk sekolah islam, karena sejak SD sampai SMK adalah sekolah umum.

Dimulai sejak aku duduk di bangku SMK kelas 11, saat itu aku mulai menyadari bahwa pendidikan agama sangatlah penting untuk kita pelajari terutama sebagai umat muslim. Maka dari itu aku ingin sekali untuk bisa melanjutkan pendidikan di jenjang universitas yang berasaskan islam.

Selama masa penerimaan mahasiswa baru pada tahun aku lulus, aku sudah banyak mendaftar  jalur penerimaan mahasiswa baru, mulai dari SNMPTN, SBMPTN, dan jalur mandiri yang diselenggarakan pada universitas negeri itu sendiri seperti, Simak UI, Penmaba UNJ dan SPMB UIN.

Sejak kelas 1 SMK, aku sudah mulai belajar dengan giat agar mendapat kuota SNMPTN, namun hasil belajarku ternyata belum bisa membawaku untuk bisa lulus pada jalur seleksi ini. Aku sangat sedih ketika melihat kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan. Dikala kesedihan itu, aku mulai beranjak bangkit dan mulai mempelajari materi-materi SBPMTN.

Tiba di hari ujian SBMPTN, aku dengan yakin akan llulus pada tahapan seleksi ini, karena persiapanku yang kurasa sudah sangat baik. Ketika kulihat soal-soal yang ada di layar komputer, ternyata sangat sulit dengan waktu yang sangat terbatas. Untungnya aku dapat menjawab semua soal, walaupun aku tidak tahu yang kujawab benar atau salah.

"Assalamu'alaikum, halo mah. Aku sudah selesai ujian, jemput di depan gerbang tadi ya," kataku ketika menelepon mamah.

Aku memanggil mamahku, seraya melambaikan tangan, "Gimana ka, lancar ujiannya? Susah gak soal-soalnya?" tanya mamah kepadaku. "Waduh, parah, susah banget mah soal-soalnya, tapi untungnya aku bisa ngerjain sampe selesai, doain ya mah, semoga lulus," jawabku.

Tibalah di hari ujian SPMB UIN, kali ini aku memilih jurusan dengan strategiku, aku tidak ingin di ujianku kali ini, gagal seperti ujian-ujian sebelumnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline