Lihat ke Halaman Asli

Mengungkap Eksistensi Taksi di Bali

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Love Bali

Banyaknya taksi  dan sulitnya mendapatkan penumpang bagi sebagian perusahaan taksi di Bali menjadikan persaingan usaha jasa transpostasi yang satu ini mulai nampak dengan banyaknya taksi yang hampir mirip satu dengan yang lainnya.

Disatu sisi masyarakat akan dimudahkan dengan banyaknya pilihan tersebut, namun disatu sisi lagi banyak masyarakat yang bingung untuk memilih taksi dengan keadaan taksi mirip satu sama lain. Akan timbul pikiran  di benak para konsumen.." Apakah ini  grup yang sama ?", "Manakah yang asli?", " dll. Ada satu perusahaan yang betul-betul membangun kepercayaan dari konsumen dengan memberikan pelayanan yang sebaik mungkin. Yang lainnya cukup meniru apa yang dilakukan sang peminmpin pasar.

Kalau didaerah lain ( luar Bali ) mungkin dengan terus memberikan pelayanan yang baik pada konsumen akan membuat si "Pengekor" lambat laun ditinggalkan. Pada akhirnya si pengekor bisa mati perlahan dalam menjalankan usahanya.

Bagaimana dengan taksi di Bali dilihat dari sudut penumpangnya  ??

Ada hal menarik dengan taksi di Bali, tidak sedikit pengusaha taksi yang membiarkan anggotanya (pengemudinya) yang meniru sedemikian rupa bahkan semirip mungkin dengan taksi yang sudah dipercaya masyarakat tapi mereka tetap eksis beroperasi sampai saat ini. Padahal image mereka sesungguhmya kurang baik dimata para konsumen Bali. Si pengekor bahkan bisa meremajakan taksi mereka dengan armada yang baru. Jelas nampak bahwa mereka masih bisa eksis di tengah masyarakat Bali. Mengapa demikian ??

Sepengetahuan penulis pengguna taksi di Bali ternyata bukan hanya masyarakat yang tinggal di Bali tapi ada turis yang datang dan pergi begitu saja dari bali tanpa begitu peduli dengan masalah pilih memilih taksi yang terpercaya. Dan jumlah para turis ini sangatlah banyak.  Hal inilah rupanya yg tetap bisa memberi ruang bagi taksi yg tdk begitu memperhatikan jasa pelayanan,,,mereka eksis karena si penumpang tdk begitu faham dgn kondisi / performa taksi dalam keseharian.

Artinya ketika si penumpang utk pertama kali merasa kecewa dgn tarif / pelayana yg diberikan , ini tdk membuat taksi seperti itu lantas ditinggalkan pelanggan karena pelanggan taksi baru dan baru lagi.

Entah sampai kapan mereka bisa eksis dgn tetap pelayanan yg demikian,,,namun yg jelas  perlu kesadaran semua pihak utk bisa memperbaiki citra taksi sebagai penjual jasa untuk bisa memberikan pelayan terbaik bagi para pelanggan taksi. Citra taksi baik,,,,,Bali pun baik !!!

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline