Lihat ke Halaman Asli

Berbedakah Kecerdasan Spiritual dengan Sikap Religius?

Diperbarui: 16 Oktober 2017   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kecerdasan spiritual tidak hanya di artikan terbatas pada rajin sholat, rajin beribadah, rajin ke masjid, dan ritual ibadah-ibadah lainya. Tetapi, kecerdasan spiritual itu juga kemampuan seseorang untuk memberi makna dalam kehidupan. Selain itu, ada juga orang yang menambahkan kecerdasan spiritual itu sebagai kemampuan untuk tetap bahagia dalam situasi apapun tanpa tergantung kepada situasinya.

                Mengutip Tony Buzan, pakar mengenai otak dari amerika, menyebutkan, "Ciri orang yang cerdas spiritual itu diantaranya adalah senang berbuat baik,senang menolong orang lain, telah menemukan tujuanhidupnya,merasa memikul sebuah misi yang mullia, kemudian merasa terhubung dengan sumber kekuatan di alam semesta yaitu Tuhan, dan punya sense of humor yang baik."

Penelitian itu di lanjutkan sampai muncul aliran di dalam psikologi yang membuat terapi baru. Dulu jika ada depresi diobati dengan obat anti depresi seperti prozak, sekarang cukup disuruh beramal atau menolong orang lain,perbaikan pun terjadi. Dengan menolong dan beramal, dia menemukan bahwa hidupnya bermakna.inilah yang dinamakan dengan kecerdan spiritual.

jadi, bagi seseorang muslim orang orang yang cerdas spiritual itu tidak cukup atau tidak selesai hanya dengan rajin shlat saja, atau beribadah, tapi juga yang senang membantu orang lain, meninggalkan hal-hal yang akan menimbulkan kemurkaan Allah, mempunyai kemmapuan empati yang tinggi terhadap penderitan orang lain, dan bisa memilih kebahagiaan dalam hidupnya.

                Sejalan dengan ayat-ayat yang telah diterangkan di atas bahwa kecerdasan spiritual bisa tercipta dengan adanya pemaknaan terhadap nilai-nilai ke-Tuhanan dan nilai-nilai ke-Tuhanan tersebut bisa terbangun tidak hanya dengan pemaknaan hubungan vertikan dengan Tuhan tapi juga dengan adanya pemeknaan terhadap nilai-nilai hubungan horizontalterhadap sesame.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline