Omah olah sampah yang dikelola oleh kelurahan bakungan telah berdiri sekitar satu tahun lebih sejak juli 2023, Omah olah sampah mimiliki satu tujuan yaitu mengurangi volume sampah di kelurahan bakungan terutama sampah basah atau yang kita kenal sampah organic. Untuk mencapai tujuan tersebut omah olah sampah melakukan beberapa program salah satunya pengolahan sampah organic menjadi pupuk organic serta pupuk cair dan melakukan budidaya magot. Dengan adanya program Belajar Bersama Komunitas yang diadakan Universitas Airlangga, dapat dilakukannya kolaborasi yang meningkatkan produkHvitas di omah olah sampah salah satunya dengan mahasiswa BBK3 Bakungan UNAIR membantu budidaya magot di omah olah sampah
Pada tanggal 14 Januari bersama Pak Amrih salah satu Kelompok Swadaya Masyarakat yang membantu mengelolah omah olah sampah, Mahasiswa BBK3 Bakungan UNAIR membantu memulai siklus magot pertama di tahun 2024 di omah olah sampah. Mahasiswa membantu dalam proses budidaya dengan pengumpulan telur lalat BSF dari kandang lalat dan memindahkannya ke tempat penetasan sebelum dipindahkan ke kolam pembesaran. Mahasiswa juga melakukan pemisahan sampah organic di Tempat Pembuangan Sampah sementara Bakungan yang kemudian di giling hingga halus menggunakan mesin, dimana hasil gilingan tersebut akan disaring terlebih dahulu menghasilkan cairan yang akan di fermentasikan untuk menjadi pupuk cair sedangkan hasil gilingan padat akan diberikan kepada magot sebagai makanan
Magot yang dibudaya memiliki siklus hidup selama 40 hari, selama siklus 40 hari ini magot terus berkembang dan memiliki kemampuan mengurangi sisa-sisa makanan yang dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik. Magot juga dapat menjadi opsi pangan ternak seperti ayam dan lele, pada omah olah sampah magot dimanfaatkan untuk menjadi pakan ternak ayam kampung yang dikembangkan oleh kelurahan bakungan dimulai tanggal 20 bulan Januari 2024. Sehingga dengan dibudidayanya magot di omah olah sampah sampah organic di kelurahan bakungan dapat berkurangan, sampah organic di manfaatkan menjadi pakan mangot yang akhirnya menjadi pupuk organic dan menjadi pupuk cair yang dimanfaatkan juga oleh omah olah sampah di perkebunan sekitar omah olah sampah seperti tanaman terong dan cabai yang hanya mengandalkan pupuk hasil omah olah sampah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H