Bogor - Memasuki musim penghujan banyak petani yang mengalami gagal panen. Sejak awal desember sampai akhir februari harga cabai terhitung sangat mahal, dilaporkan dari Pasar Ciluar Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor harga cabai sempat naik mencapai Rp. 90.000,- per kilogram (kg) sesuai jenisnya dengan jenisnya. Seiring menurunnya curah hujan yang terjadi di Indonesia kini harga cabai mulai stabil diangka Rp. 35.000,- per kilogram (kg).
"Karena musim penghujan ya. Jadi cabai yang ditanam itu busuk ya kebanyakan jadi tidak bisa didistribusikan. Jadi kadang-kadang mereka yang belum siap dipanen itu sudah dicabut ya, karena harus segera didistribusikan gitu," Kata Elis salah satu pengelola Pasar Ciluar, Rabu (26/2/2020)
Kenaikan harga cabai ini tidak hanya merugaikan bagi petani yang mengalami gagal panen, namun para pedagang pun mengalami penurunan jumlah pelanggan.
"Harga cabai kemarin sampe Rp. 90.000,- per kilogram (kg), tapi sekarang udah turun jadi Rp. 35.000,- per kilogram ya khusus buat cabai rawit merah. Penjualan cabai nya juga menurun ya biasanya perhari ada 20 orangan yang beli tapi karna harga nya naik jadi sekitar 10 orangan doang per hari," Kata Supri salah satu pedagang di Pasar Ciluar.
Sejumlah pembeli juga mengeluhkan harga cabai yang sempat naik, para ibu rumah tangga melakukan segala cara untuk menghindari harga cabai yang naik, seperti yang biasanya mereka membeli cabai rawit merah diganti dengan cabai rawit hijau yang harganya lebih murah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H