Aku ingin seorang pria yang menyuapiku coklat
Bukan cincin emas atau tanah milik kerajaan
Hanya seorang pria dengan pesona dan coklat yang tersisa
Yang membisikkan dosa-dosa manis di udara malam
Dengan saku seringan angin di hari terang
Kami menari dalam mimpi dan berbagi kunci yang rusak
Janjinya kaya, meski dompetnya tidak
Cinta kami dibangun di atas rasa lapar, dan pemikiran berbentuk nougat kacang
Dia berlutut dengan sebatang coklat bergambar ayam, yang akan menentukan masa depan
"Menikahlah denganku sekarang, sebelum terlambat!" katanya
Aku yang merasakan kebahagiaan, menjawab, "Ya, sayang"