Lihat ke Halaman Asli

Dinar Okti Noor Satitah

Lecturer, Profesional MC

Uraian Diam

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika kata yang melintas di sana, hanyalah gumam bernada redam

Mungkinkah ku urai diam?

Atau ku bisikkan saja..?

kau berjalan pelan di depan

Pada senja permulaan, di antara jelaga yang melulur dan kabut yang akan berbaur

Meniti bukit, sebelum malam mendekap ladam

Kau haturkan temaram

Tanpa aksara, setengah mati aku mengeja

mungkin malaikat menjelma jadi pria berkacamata

Kau harus tahu, ribuan surat untukmu hanya berakhir di rak buku

Tersimpan bersama debu yang menungguku bosan jadi peragu

suaramu jadi parau

Haruskah ku bunuh waktu, yang tak pernah lelah mengejekku, “bisu..bisu..”

Agar kau tahu, aku mencintaimu!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline