Lihat ke Halaman Asli

Dinar Sabrina

Mahasiswa

Data Mining

Diperbarui: 26 Oktober 2022   05:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Data Mining merupakan proses pengumpulan atau pengolahan data dan informasi yang penting dalam sebuah database yang besar yang nantinya akan digunakan untuk pengambilan suatu keputusan atau kebijakan.

 Data mining ini menggambarkan suatu pengumpulan teknik yang memiliki tujuan untuk menemukan pola-pola atau pengetahuan yang tidak diketahui pada data yang sudah dikumpulkan terlebih dahulu.

Pada dasarnya, secara tidak sadar manusia itu memproduksi beragam data yang jumlah dan ukurannya sangat besar. data cuaca dalam BMKG, bank yang mencatat data pribadi customernya dan lain sebagainya. Data-data tersebut dapat menjadi sebuah aset yabg dapat diperjualbelikan.

Pada pertumbuhan data dibidang astronomi Sloan Digital Sky Survey memproduksi data sebanyak 140TB dalam waktu 10 tahun, dibidang biologi dan kedokteran European Bioinformatics Institute (EBI) memproduksi data sebanyak 20PB dalam jangka waktu setahun. 

Selain itu, pertumbuhan data semakin terus berkembang yang mana Facebook, Instagram dan Youtube dapat upload konten-konten kita sendiri, memberi komentar, update status, twitters yang terdapat 278 thousand tweets, spotify dapat mengupload 14 lagu dalam waktu 60 detik, diskusi Amazon dalam waktu 60 detik dapat terjadi transaksi sebanyak 83.000 dollars dan lain sebagainya. Data tumbuh karena perilaku manusia yang berubah.

Efek dari Web 2.0 muncul tsunami data. Tercatat 7 millars orang didunia yang teregister memiliki handphone termasuk anak-anak. Google memproduksi data 100PB per 3 harinya dengan 3 million server. Facebook memproduksi 300PB data pengguna dalam sehari. Youtube memproduksi 1000PB video penyimpanan.

Saat ini kita akan kebanjiran data dan miskin pengetahuan karena data-data tersebut tidak pernah diolah menjadi sebuah pengetahuan. Data sebenarnya fakta yang terekam tetapi tidak membawa makna.

Value data itu rendah kecuali sudah diolah menjadi pengetahuan maka value akan meningkat. Dengan pengetahuan yang memperoleh value yang tinggi karena pola yang dihasilkan dari data jadi pengetahuan yang nantinya dapat dilakukan estimasi dan prediksi apa yang aka terjadi dimasa depan.

nahh kalian juga dapat menonton video dibawah ini

Video youtube

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline