Lihat ke Halaman Asli

Dinar Febri Budiman

Aku tak pernah mencela hujan karena yang ku harap reda itu kecewamu

Merekatkan Hati yang Luka

Diperbarui: 20 Desember 2023   09:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : Sontungst

Air mata perpisahan tak akan menyuburkan perasaan pada orang baru.

Aku menjelma tugu hanya untuk menunggumu.

Mengobati sakit oleh cinta ibarat merekatkan dua tebing pada satu lembah.

Ketika harapan pergi, dada seketika terbelah.


Aku hanya menemui jalan untuk mengenang

Tampak jejak-jejak kita menyala ke masa awal jumpa.

Air matah jatuh tanpa tau kemana akan bermuara.

Kini aku mencintaimu lewat bunyi-bunyi doa.

Brebes, 20 Desember 2023

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline