Lihat ke Halaman Asli

Dinar Febri Budiman

Aku tak pernah mencela hujan karena yang ku harap reda itu kecewamu

Hadir di Titik Nadir

Diperbarui: 21 Juni 2022   00:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://mobile.twitter.com/nuraenieaswari

Kamu memang bukan peri yang menghampiriku dengan sayap

tapi mendekat dengan kepedulian pada diriku

Aku manusia pincang harapan.


Kamu meraba rasa sakit ini untuk dipahami atas apa yang aku alami.

Air matamu turun lebih dulu daripada aku yang justru membekukan tangis.

Kata-kata seakan telipat pada bibirku saat di hadapanmu, dan aku begitu kelu.

Dirimu selembut tetes gerimis saat turun mengaliri kemaraunya jiwa ini.


Bunga-bunga itu akan merunduk karena kamu memiliki kecantikan dari dalam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline